Monday, October 12, 2020

Dinamika Kependudukan Indonesia


Apa yang dimaksud dengan dinamika penduduk?

Kondisi atau keadaan penduduk di suatu wilayah tertentu selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, semua perkembangan dan perkembangan tersebut sering disebut sebagai dinamika penduduk.

Pengertian lain dinamika penduduk

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga aspek kependudukan yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian (moralitas) dan migrasi penduduk.

Penjelasan

Dinamika penduduk meliputi berbagai aspek-aspek kependudukan yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.

    1.      Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan, biasa juga disebut sebagai fertilitas.

Faktor pendorong kelahiran yaitu menikah usia muda, adanya anggapan banyak anak banyak rezeki, rendahnya tingkat kesehatan, adanya anggapan bahwa anak merupakan jaminan untuk hari tua.

Faktor penghambat kelahiran yaitu adanya batasan usia pernikahan pasangan muda, adanya program KB, anggapan masyarakat modern tentang karier maupun tingginya biaya merawat anak, adanya pembatasan tunjangan anak.

2.      Kematian (Mortalitas)

Kematian adalah angka yang memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal dunia di suatu daerah dalam waktu tertentu.

Faktor pendorong kematian yaitu tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas kesehatan yang rendah, tersebarnya wabah penyakit, adanya bencana alam, kondisi peperangan.

Faktor penghambat kematian yaitu sanitasi lingkungan yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai sehingga tingkat kesehatan pun ikut meningkat, tingkat pendapatan tinggi atau ekonomi baik.

    3.      Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Faktor penyebab perpindahan penduduk antara lain persediaan sumber daya alam di daerah tersebut, lingkungan sosial budaya dan potensi ekonomi yang menjanjikan

Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :

1.  Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:

a. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.

b. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.

c.  Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.

 

2.    Migrasi Nasional dibagi menjadi empat, yaitu:

a.    Urbanisasi => Dari Desa ke Kota

b.    Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau

c.     Ruralisasi => Dari Kota ke Desa

d.    Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.

 


Monday, October 5, 2020

Program tahunan untuk kurikulum ktsp semester 1 dan 2 ( SMP/Mts )


























KELAS
























SEMESTER GANJIL
























SEMESTER GENAP
7 PROTA 1 PROTA 2
8 PROTA 1 PROTA 2
9 PROTA 1 PROTA 2

Untuk sementara link nya blum ada.

Thursday, October 1, 2020

Rpp daring SMP kurikulum 2013


Download Contoh Silabus dan RPP Sekolah Menengah Pertama Kurikulum K13. Perubahan Kurikulum K13 Tahun 2020 Ini sangat penting untuk diketahui oleh semua guru Sekolah Menengan Pertama terutama bagi guru
 yang sekolahnya melaksanakan Kurikulum 2013.

Berikut Contoh Silabus dan RPP Sekolah Menengah Pertama Kurikulum K13 untuk setiap mata pelajaran, download sebagai berikut:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti:
Kelas 9;
- Dahsyatnya Persatuan dalam Ibadah haji dan Umrah Download
- Zakat Download
- Meraih kesuksesan dengan optimis, ikhtiar dan dan tawakal Download
- Kehadiran Islam mendamaikan bumi nusantara Download
- Iman kepada hari akhir Download
- Berbakti dan taat kepada orang tua dan guru Download
- Jujur dan menepati janji Download
Kelas 8;
- Macam-macam sujud Download
- Shalat sunah berjamaah dan munfarid Download
- Jujur dan adil Download
- Bahaya miras, judi dan pertengkaran Download
- Iman Kepada Kitab Allah Download
- Al-furqan dan Al-isra dan hadist terkait tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana Download
Kelas 7;
- Q.S. Al-mujadilah dan Ar-rahman serta hadist tentang semangat menuntut ilmu Download
- Taharar Download

Wednesday, September 30, 2020

Adverbs of frequency (Ungkapan tentang frekuensi peristiwa atau kegiatan)

 


Adverbs of frequency adalah kata yang digunakan untuk menyatakan atau mengungkapkan keseringan yang merupakan kebiasaan sehari-hari.

Study the dialogue!

Dialogue 1

Lia: Does your brother like fishing?

        (Apakah kakamu suka memancing?)

Dita: Yes, he does. He always goes fishing on Sunday morning.

          (Ya. Dia selalu pergi memancing pada Minggu pagi.)

Dialogue 2

Jhon: Who is he?

          (Siapa dia?)

Andrew: He is my cousin. He lives in Denpasar, Bali.

               (Dia saudara sepupuku. Dia tinggal di Denpasar, Bali.)

Jhon: How often does he visit you?

          (Berapa kali dia mengunjungimu?)

Andrew: He usually visits me once a month.

               (Dia biasanya mengunjungiku sekali sebulan.)

    Dialog di atas mengungkapkan kalimat yang menyatakan keseringan yang merupakan kebiasaan. Frasa-frasa yang menunjukkan keseringan adalah:

- always (selalu)

- usually (biasanya)

- once a month (sebulan sekali)

Kata atau frasa yang menunjukkan keseringan antara lain:

- always (selalu), usually (biasanya), often (sering), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), ever (pernah) dan never (tidak pernah).

- once (sekali), twice (dua kali), three times (tiga kali) dan four times (empat kali).

- once a week (seminggu sekali)

- twice a month (dua kali sebulan)

Suatu kalimat yang menyatakan kebiasaan menggunakan pola Present Tense. Polanya sebagai berikut:

1. S + to be + adverb of frequency + O

Contoh: She is always here on time. (ia selalu ada di sini tepat waktu.)

2. S + adverb of frequency + V-1 + O)

Contoh: Father often goes on foot to the pond. (Ayah sering ke kolam dengan berjalan kaki.)

3. Bila dalam satu kalimat ada lebih dari satu auxiliary verb, seperti have been/has been, kata keterangan frequensi tersebut biasanya diletakkan setelah auxiliary yang pertama. Berikut pola kalimatnya:

S + have/has + adverb of frequency + been V-3

Contoh: These bicycles have never been cleaned. (Sepeda-sepeda ini tidak pernah dibersihkan.)

4. Sometimes, usually, normally, frequently, often dan occasionally bisa juga ditempatkan di awal atau di akhir sebuah klausa.

Contoh: Sometimes my brother goes to the beach by car. (Kadang-kadang kakak pergi ke pantai naik mobil.)

Planning (Ungkapan tentang rencana)

 


Study the dialogue!

Jinny: What are you doing?

           (Apa yang sedang kamu lakukan?)

Rahmat: I'm packing my gear. 

               (Saya sedang mengepak barang-barang dan perlengkapanku.)

Jinny: Where are you going?

           (Mau pergi kemana kamu?)

Rahmat: I'm going to spend my holidays in Ujung Kulon.

              (Saya akan menghabiskan waktu liburanku di Ujung Kulon.)

     Dari percakapan di atas, Jinny melihat kakanya, Rahmat, sedang mengepak barang-barang dan perlengkapannya ke dalam tas besar. Dia ingin tahu mau kemana kakanya. Ternyata kakanya berencana akan menghabiskan waktu liburnya ke Ujung Kulon. Dalam mengungkapkan rencananya tersebut, Rahmat menggunakan ungkapan "I'm going to spend my holidays in Ujung Kulon". Kalimat ini memiliki pola:

Subject + to be + going to + V-1 + Object

To be yang digunakan dalam bentuk present (Is, Am And Are)

Selain itu, kita bisa mengungkapkan rencana kita dengan pola kalimat yang lain. Berikut contoh kalimatnya:

1. We plan to hike on Mount Lawu next month.

    (Kami berencana mendaki Gunung Lawu bulan depan.)

2. They will visit their grandparents tomorrow.

    (Mereka akan mengunjungi kakek-nenek mereka besok.)

3. She tends to leave for Makassar next Friday.

    (Dia bermaksud berangkat ke Makassar Jum'at depan.)

4. They will come to visit us soon.

    (Mereka akan segera mengunjungi kami.)

5. We can leave the hospital tomorrow.

    (Kita dapat meninggalkan rumah sakit besok.)

6. She plans to go to Parangtritis Beach next Sunday.

    (Dia berencana pergi ke pantai Parangtritis Minggu besok.)

7. I'm going to spend my school holidays in Bali. 

    (Saya akan menghabiskan waktu liburan sekolahku di Bali.) 

Tuesday, September 29, 2020

Offering something (Ungkapan tawaran dan responnya)


Pelajarilah ungkapan tawaran dan responnya di bawah ini:

How to offer something (Cara menawarkan sesuatu)

- Do you want some more?

  (Apakah kamu ingin tambah?)

- Would you add some more?

   (Maukah kamu menambah?)

How to accept an offer (Cara menerima tawaran)

- Thank you very much.

- Thanks.

- Yes, please.

- That's what I need.

- With pleasure.

- I don't dare to say no.

- Wonderful!

- How kind you are, thanks.

How to refuse an offer (Cara menolak tawaran)

- No, thank you.

- Thank you for your offer, but I'm content already.

- I'm okay. Please don't bother yourself.

- Please don't trouble yourself.

- I'd like to but I have to work now.

Contoh dialog:

Endy : We have walked for an hour. I'm thirsty. Would you like something to drink?

            (Kita sudah berjalan selama satu jam. Saya sangat haus. Apakah kamu mau minum?)

Awan : Great! I'm very thirsty.

            (Bagus! Saya sangat haus.)

Endy : By the way, do you want something to eat?

           (Ngomong-ngomong, Apakah kamu ingin makan?)

Awan : No, Thanks. 

            (Tidak, terima kasih)

Preference (Ungkapan yang menyatakan pilihan)

 


Pelajarilah contoh dialog ungkapan untuk menyatakan pilihan, sebagai berikut:

Ade Londok : Which do you prefer, living in a village to living in a city?
                        (Mana yang lebih kamu suka, tinggal di desa atau di kota?)
Mang Oleh   : I prefer living in a village to living in a city. How about you?
                       (Saya lebih suka tinggal di desa daripada di kota.) (Bagaimana dengan kamu?)
Ade Londok : I prefer living in a city to living in a village.
                       (Saya lebih suka tinggal di kota daripada di desa.)

Untuk menyatakan pilihan ada tiga pola kalimat yang digunakan:
 
1. S + prefer + noun + to + noun / S + prefer + V-ing + to + V-ing
    
    Contoh: - Tarso prefers going by bicycle to walking.
                  - She prefers giving examples to blaming the players.
                  - They prefer fried rice to noodles.
                  - Dani prefers the T-shirt to the polo shirt.
                  - We prefer coffee to tea.

2. S + like + noun + more than + noun / S + like + V-ing + more than + V-ing

    Contoh: - He likes criticizing more than guilding the players.
                  - She likes going by train more than going by bus.
                  - I like watching tennis more than playing it.
                  - Udin likes long shot more than short one.
                  - Tuti likes walking more than riding motorcycle.

3. S + would rather + noun + than + noun / S + would rather + V-1 + than V-1

    Contoh: - At night we would rather read a book than go out.
                  - They would rather drink tea than coffee.

Saturday, September 22, 2018

Offering of help (Ungkapan tawaran/penolakan/penerimaan melakukan sesuatu)

Sahabat eftucorner kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara menawarkan bantuan dan cara menanggapinya. Berikut contoh ungkapan untuk menawarkan/menolak/menerima bantuan.

Study the dialogue!

Ardi : Would you like any help?
          (Apakah Anda perlu bantuan?)
Arya : No, thank you.
           (Tidak, terima kasih.)

Nah itulah salah satu contoh cara menawarkan bantuan dan cara menanggapinya. Ardi menawarkan bantuan kepada Arya dengan mengatakan "Would you like any help?". Sedangkan Arya mengatakan "No, thank you.". Dilihat dari jawabannya, Arya menolak bantuan dari Ardi.
Berikut contoh lain ungkapan untuk menawarkan/menolak/menerima bantuan.

How to offer help (Cara menawarkan bantuan)
  • Shall I do it for you? (Perlukah saya mengerjakannya untukmu?)
  • What can I do for you? (Apa yang dapat aku lakukan untukmu?)
  • May I be of assistance? (Mungkinkah aku bisa Membantumu?)
  • Would you like some help? (Apakah kamu memerlukan bantuan?)
  • Would you like me to help you? (Apakah kamu ingin saya membantumu?)
  • Is there anything I can do? (Ada yang bisa saya kerjakan?)
  • Do you need any help? (Apakah kamu perlu bantuan?)
  • If you like, I could take it for you. (Kalau kamu ingin, saya bisa membawakannya untukmu.)
  • Let me bring the bag. (Biar saya yang membawa tas itu.)
How to accept an offer (Cara menerima tawaran)
  • Thank you very much. (Terima kasih sekali.)
  • That's very kind of you. (Kamu baik sekali.)
  • That sounds very kind. (Kedengarannya baik sekali.)
  • Oh, yes please. (Oh, ya silahkan.)
  • Just what I need. (Itu yang saya butuhkan.)
  • Oh, would you? Thanks. (Oh, Anda mau? Terima kasih.)
  • If you're sure it's no trouble. (Jika Anda yakin tidak menyulitkanmu.)
How to refuse the offer (Cara menolak tawaran)
  • It's all right, really. (Tidak apa - apa, sungguh.)
  • No, don't bother yourself. (Tidak, tak usah Anda pedulikan.)
  • Don't worry about it. I can do it myself. (Jangan khawatir. Saya dapat melakukannya sendiri.)
  • I don't think so. (Saya pikir tidak perlu.)
  • Thank you for you offer, but I can do it myself. (Terima kasih atas tawarannya, aku dapat mengerjakannya sendiri.)
  • Thanks a lot, but I am okay. (Terima kasih banyak, tetapi saya baik - baik saja.)
  • That's very kind of you, but I can manage it myself. (Kamu baik sekali, tapi saya dapat mengaturnya sendiri.)
  • Please don't trouble yourself about it. (Jangan merepotkan diri Anda sendiri.)

Wednesday, September 19, 2018

Adverb of quantity (Ungkapan yang menyatakan jumlah : enough, none, no, some)

Study the dialogue!

John    : Are there any carts in the city?
             (Apakah di kota ada delman?)
Waryo : No, there are not. There are no carts in the city but there are some in the village.
             (Tidak ada. Di kota tidak ada delman, tetapi di desa ada banyak delman.)
Percakapan tersebut merupakan contoh ungkapan yang menyatakan jumlah.
Perhatikan contoh dan keterangan berikut!

1. No dan None
a. No dan None mempunyai arti yang sama yaitu tidak ada.
b. No (= not a or not any) dipakai sebelum kata benda.
    Contoh :
        - There is no key on the door.
        - There is no book on the table.
        - There are no letters for you today.
        - There have no milk now.
c. Penggunaan no tidak biasa dipakai dalam ungkapan formal. Ungkapan formal yang biasa                   digunakan adalah not a atau not any.
   Contoh :
      - There is not a book on the table.
      - There are not any letters for you.
d. None digunakan berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata benda.
    Contoh :
       - Villagers have enough time to rest but urbans have none.
       - How much milk have we got? None.
2. Enough dan some
a. Enough artinya cukup. Enough digunakan sebelum kata benda terhitung (Countable nouns) dan          kata benda tak terhitung (Uncountable nouns).
    Contoh :
       - Villagers have enough time to rest.
       - We have not got enough eggs.
b. Some artinya beberapa. Kita menggunakan some untuk menyatakan jumlah benda jamak (plural          nouns) dan benda jamak yang tidak dapat dihitung (Uncountable nouns).
    Contoh :
       - I got some letters this morning.
       - Mother will buy a new dress because she has some money.

Sunday, September 16, 2018

Making invitation cards

An invitation card is used to invite someone to attend the event like birthday party, wedding ceremony, informal dinner, etc.
An invitation card should give information about :
  • The name of the event.
  • When the event will be held.
  • Where the event will take place.
  • Additional information (e.g. dress code, RSVP )
Some expressions commonly used in an invitation card are:
  • You are invited to ………
  • …. Cordially invites you to ….
  • Come and share our wedding
Example :
Capture2

writing advertisement

An advertisement is a picture, set of words, or short film, which is intended to persuade people to buy a product or use a service.
Advertisement is also a text which gives information about a job that is available, an event that is going to happen.
An advertisement usually consists of :
  • The name of product.
  • The selling point of product.
  • How to get the product.
  • Interesting design.
Some expressions used in advertisement:
  • 10 % discount of all items.
  • SALE!
  • We have the best pets in town with reasonable prices.
  • Wanted!
  • Urgently required.
Example :

Capture11

Contoh recount text

Recount Text adalah salah satu jenis text dalam bahasa Inggris yang menceritakan kembali tentang kejadian-kejadian atau pengalaman-pengalaman di masa lampau. Tujuan dari Recount Text adalah untuk memberikan informasi atau untuk menghibur pembaca sehingga tidak terdapat konflik.


  1. Macam-macam Recount Text :
a. Personal Recount
Yaitu menceritakan tentang pengalaman pribadi penulis
b. Factual Recount
Yaitu laporan peristiwa yang benar-benar terjadi, seperti laporan percobaan ilmu pengetahuan, laporan kepolisian.
c. Imaginative
Yaitu membuat cerita imaginative lalu menuliskan peristiwa atau kejadian yang telah terjadi.

  1. Struktur  Recount Text adalah sebagai berikut :
a. Orientation
Yaitu pengenalan berupa memberikan informasi tentang siapa, dimana dan kapan peristiwa atau kejadian itu terjadi di masa lampau.
b. Events
Yaitu merupakan rekaman peristiwa yang terjadi, biasanya disampaikan dalam urutan kronologis, seperti : "In the first day... . And in the next day... . And in the last day... ." Pada bagian ini terdapat juga komentar pribadi tentang peristiwa atau kejadian yang diceritakan.
c. Reorientation
Yaitu pengulangan pengenalan yang ada di orientation, pengulangan tentang rangkuman peristiwa atau kejadian yang diceritakan.

  1. Ciri Kebahasaan Recount Text
Pada saat membaca Recount Text, akan ditemukan ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut :
a. Menggunakan kalimat dalam bentuk  Past Tense.
Contoh : We went to Bandung last year, I was very happy.
b. Menggunakan Action Verbs.
Contoh : went, bought, wrote, slept, dll.
c. Menggunakan Adverbs and Adverbial Phrase untuk mengungkapkan waktu, tempat dan cara.
Contoh : yesterday, at school, quickly, dll.
d. Menggunakan Conjunction dan Time Connectives untuk mengurutkan peristiwa atau kejadian.
Contoh : but, and, after that, dll.

  1. Contoh Recount Text
Orientation
I spent my holiday in Jogjakarta last year. I went to Prambanan Temple with my family early in the morning.
Events
We went to Prambanan Temple by bus and arrived at 01.00 in the afternoon. I saw many foreign tourists there. I spoke English with them. Their name are Andrew and Peter. They were very friendly. They came from New York. Prambanan Temple was crowded in holiday. We went back at 07.00 in the evening.
Reorientation
It was a very interesting holiday.

Ungkapan perintah, larangan, ajakan dan kesantunan

Untuk memberi perintah pada orang lain atau sekelompok orang biasanya dilakukan dengan memberi aba – aba peringatan. Kemudian untuk membuat kalimat perintah digunakan kata kerja yang kita kehendaki secara langsung, seperti kata berikut ini :
  • Attention!!! : perhatian.
  • Stand up. : berdiri!
  • Get set. : siap, grak!
  • Let’s pray. : berdo’a
  • Begin: mulai!
  • Finish: selesai!
  • Sit down. : duduk.
Bila kata perintah berupa kata sifat, kita pakai kata bantu “be” di awal kalimat.
  • Be silent. : tenanglah!
  • Be clever. : pandai – pandailah!
  • Be careful. : berhati – hatilah!
  • Be diligent. : rajinlah!
Untuk membentuk kalimat perintah negative atau larangan digunakan kata “don’t” di awal kalimat perintah tersebut. Misalnya:
  • Don’t be naughty. : jangan nakal!
  • Don’t close the window. : jangan tutup jendela itu!
Untuk membentuk kalimat perintah atau larangan bermakna lebih halus, maka diberi kata “please” di awal atau di akhir kalimat. Misalnya :
  • Please, go out. : silahkan pergi keluar.
  • Don’t close the door, please. : tolong, jangan ditutup pintunya.
Sedangkan untuk ajakan pada orang lain digunakan kata “let’s ……” dari kata “ let us ……” yang bermakna “mari kita ….. atau Ayo …….” Langsung diikuti kata kerja yang dikehendaki.
  • Let’s go. : ayo pergi
  • Let’s study together. : mari belajar bersama.
  • Let’s meet Andi in the hospital. : ayo menemui Andi di rumah sakit.
Untuk mengungkapakan kesantunan diberi kata “please” bias di awal atau di akhir kalimat.