Tuesday, February 15, 2022

It's a beautiful day!

Pada kegiatan selanjutnya Ananda secara berkelompok akan membaca beberapa percakapan dan mengidentifikasi kata-kata sifat lainnya terkait mendeskripsikan benda.

Work in groups of three. Study the following dialogs and complete the table by identifying the adjectives of the things.

Complete the table based on the dialogs above. What do they say about the things?
Tabel 5.2. Adjectives related to the things





Things Qualities
Lina's room




Lina's room Very unique and   colorful
The chairs …………………………………………..
The bed …………………………………………..
The Table ……………………………………………………….
The bookshelf ……………………………………………………
Beni's living room


The couch ………………………………………….
The color of the couch ………………………………………..
The TV …………………………………..
Siti's kitchen

The kitchen …………………………………………….
The dish rack ……………………………………………

Dari kata-kata sifat di atas, Ananda dapat mengetahui bahwa kata sifat untuk mendeskripsikan benda dapat dilihat dari sisi warnanya (color; red, yellow, purple, ...), bentuknya (shape; round, oval, square, ..), ukurannya (size; small, large, ..), atau pun yang lainnya.

Memainkan Alat Musik Campuran (Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 12)

Tujuan Pembelajaran:

1. mengidentifikasi keragaman warisan budaya terutama lagu-lagu dan musik daerah;

2. memainkan musik ansambel lagu-lagu daerah di indonesia.

Ansambel merupakan jenis penampilan dan permainan musik. Pertunjukan ansambel memerlukan tiga alat musik berbeda. Kekompakan dan keharmonisasian merupakan keunggulan pada ansambel. Alat musik perkusi dapat dijadikan ansambel secara sederhana. 

Alat musik ritmis adalah alat musik yang  berfungsi sebagai pengiring melodi pokok. Alat ini ada yang  bernada dan  ada yang tidak  bernada. Contohnya seperti gambar berikut : 


(a), (b), (c), (d), dan (e)

Keterangan : 

(a) tifa

(b) tifa

(c) ringbell

(d) rebana

(e) tamborin

Jika tidak memiliki alat musik tersebut, dapat diganti dengan berbagai benda yang mudah dijadikan alat musik ritmis, bisa ditepuk, diketuk atau menggunakan barang bekas seperti botol, kaleng, plastik diisi biji-bijian, dan sebagainya.

Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi  membawakan  melodi  suatu  lagu.  Contohnya  rekorder, terompet, saluang dan sarong. 

Alat musik harmonis ada yang sumber bunyinya dawai, ada juga elektronik. Alat musik ini digunakan untuk melodi pokok suatu lagu atau untuk mengiringi lagu. Yang termasuk alat musik harmonis, misalnya piano, elekton, organ, dan gitar.

Gitar adalah alat musik chordofone yaitu alat musik yang sumber bunyinya dawai. Gitar adalah alat musik yang praktis, mudah dibawa sehingga banyak orang menggunakan sebagai hiburan di mana pun dan kapan saja.

Alat musik gitar ada yang elektrik menggunakan listrik dan ada yang akustik. Alat musik gitar akustik memiliki enam dawai. Dawai nada satu bernada e, dawai dua bernada b, dawai tiga bernada g, dawai  empat  bernada d, dawai lima bernada a, dan dawai enam bernada e.

Ketika bermain gitar, kamu sering mendengar kunci gitar, yaitu kunci c, g, f, d, a, e, b. Kunci gitar mayor, minor dominan, septime dan sebagainya. Sebenarnya  itu bukan kunci tetapi akor yaitu paduan beberapa nada yang terdengar merdu. Tanda kunci dalam notasi  musik  hanya  dikenal  dengan tiga  jenis saja yaitu kunci G, kunci C, dan kunci F.

Alat musik tradisional dalam bentuk orkestra seperti gamelan, talempong, kolintang, dan gondang merupakan contoh warisan budaya yang tetap eksis dan hidup pada masyarakat pendukungnya. Alat musik seperti tifa, sasando, dan alat lainnya juga warisan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. 

Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan budaya bangsa. Lagu-lagu daerah memuat nilai-nilai kearifan lokal. Zaman dulu, orang tua sejak dini telah mengajarkan pendidikan karakter melalui lagu daerah setempat.

Warisan budaya dalam bentuk seni pertunjukan musik atau lagu perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan penting dilakukan agar dapat dijadikan media pembelajaran moral pada generasi muda. Seni pertunjukan musik tradisional dapat dijadikan pilar ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pendukungnya.

Setiap alat musik instrumen memiliki ciri dan karakter dalam memainkannya. Ada yang ditiup, dipetik, dan dipukul. Sasando dipetik, angklung diguncang-guncang sehingga angklung saling berhentakan dan menimbulkan bunyi. Rekorder alat musik tiup memerlukan pernapasan yang baik dan keterampilan dalam penjarian.

Membaca notasi merupakan kemampuan yang perlu terus dikembangkan. Karena dianggap penting, kini permainan musik tradisi pun sudah banyak yang ditulis menggunakan notasi.

Perdagangan Antarnegara

Tujuan Pembelajaran:
1. Mendeskripsikan perdagangan antarnegara.

Perdagangan Antarnegara, pada subbab sebelumnya, kalian  telah mempelajari perdagangan antardaerah atau antarpulau. Apakah kalian telah memahaminya? Pada zaman sekarang, batas dan jarak bukan lagi menjadi penghalang bagi seseorang atau badan untuk melakukan perdagangan. Bahkan antarnegara pun dapat melakukan perdagangan dengan mudah.

Perdagangan antarnegara yang dimaksud adalah individu atau lembaga dari negara kita yang menjual atau membeli barang dari individu atau badan yang ada di luar negeri. Terjadinya aktivitas perdagangan antaranegara akan menimbulkan aktivitas yang dinamakan ekspor dan impor.

Apakah kalian pernah mendengar kata ekspor dan impor? Tentu sudah. Untuk memudahkan kalian  memahami tentang  seluk-beluk perdagangan internasional, bacalah uraian materi berikut.

a. Pengertian dan ruang Lingkup Perdagangan Internasional

Perdagangan antarnegara atau sering disebut perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Masyarakat yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok, lembaga, pemerintah suatu negara dengan negara lain. Ruang lingkup perdagangan antarnegara berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:

1) Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.

2) Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.

3) Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.

4) Perpindahan  teknologi  dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.

5) Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.

b. Aktivitas Perdagangan Internasional

Aktivitas perdagangan antarnegara terkait dengan dua aktivitas yang disebut dengan ekspor dan impor. Untuk memahami kedua istilah tersebut kalian baca uraian berikut.

1. Ekspor

Merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan. Pelaku ekspor ini disebut eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor adalah untuk memperoleh keuntungan.

Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti Dollar.

Mata uang asing ini selanjutnya ditukarkan menjadi Rupiah pada bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai impor. Apa itu impor? Impor akan dijelaskan pada uraian berikutnya.

2. Impor

Merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan impor disebut importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan mata uang asing.

Importir dapat menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang asing di bank dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor.

Barang-barang yang di impor oleh Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu migas dan non-migas. Barang-barang yang termasuk dalam kelompok migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.

Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas antara lain adalah karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit, serta barang tambang nonmigas seperti nikel dan batubara.

c. Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor

1. Memberi Kemudahan Kepada Produsen Barang Ekspor

Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor, yang pertama ini, untuk meningkatkan ekspor, pemerintah dapat memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang ekspor. Kebijakan yang mendukung peningkatan ekspor antara lain berupa kemudahan mengurus perizinan serta memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor.

Fasilitas dapat berupa pemberian bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan kredit dengan bunga rendah. Hal ini akan menjadikan produsen menjadi semangat untuk berproduksi. Harga faktor produksi yang murah dapat menurunkan harga jual sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

2. Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah

Kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir karena nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap mata uang asing akan mempermudah para eksportir untuk menghitung biaya produksi produk ekspornya. Dengan kepastian nilai Rupiah, para eksportir lebih mudah dalam menentukan harga produknya di pasar internasional. Keadaan ini akan mengurangi tingkat keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.

3. Membuat Perjanjian Dagang Internasional

Perjanjian mengenai perdagangan internasional telah banyak dilakukan oleh beberapa negara. Perjanjian ini mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan.

Penjual atau eksportir mempunyai pasar dengan perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut. Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi kriteria sesuai perjanjian.

4. Meningkatkan Promosi

Dalam rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, promosi menjadi hal yang sangat penting. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi sebagai promosi.

Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah. Pemerintah dapat menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri.

Contohnya, kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri. Pemerintah telah mengusahakan membuat berbagai kebijakan terkait dengan ekspor untuk mendorong berkembangnya produsen dalam negeri. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, terdapat pula beberapa hal yang dapat memengaruhi lancar atau tidaknya perkembangan ekspor suatu negara.

d. Faktor pendorong ekspor

Berikut ini beberapa faktor pendorong ekspor baik dari dalam ataupun luar negeri.

1. Keadaan Pasar Luar Negeri

Besar atau kecilnya permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat mempengaruhi harga di pasar dunia. Apabila permintaan di pasar dunia lebih banyak dari pada penawaran, maka harga cenderung naik.

Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan, maka harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk meningkatkan atau menurunkan ekspornya.

2. Keuletan Eksportir untuk Menangkap Peluang Pasar

Seorang eksportir harus pandai menangkap dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.

3. Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik Suatu Negara

faktor pendorong ekspor, bidang ekonomi, sosial, dan politik merupakan bidang yang terkait satu sama lain. Ketika ada ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka bidang lain akan terpengaruh. Contohnya: negara tujuan ekspor sedang mengalami kerusuhan politik berupa perang antar suku. Hal tersebut tentu sangat memengaruhi keberlangsungan proses ekspor ke negara tersebut.

e. Manfaat Perdagangan Antarnegara

Manfaat Perdagangan Antarnegara, menurut Sadono Sukirno (2010), manfaat perdagangan antarnegara adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh Keuntungan

Manfaat dari perdagangan adalah memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi, yaitu produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan produk dengan efsien.

Perdagangan antarnegara menyebabkan produsen bersemangat memaksimalkan produktivitas mereka tanpa khawatir kelebihan produknya tidak akan terjual. Sebab, mereka dapat menjualnya ke luar negeri.

2. Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di dalam Negeri

Manfaat Perdagangan Antarnegara, setiap negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain, sehingga hasil produksi tiap negara pun berbeda pula.

Banyak faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut, antara lain kondisi geograf, iklim, penguasaan teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap negara dapat bertukar hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara mereka.

3. Menjalin Persahabatan Antarnegara

Jalinan persahabatan antarnegara menjadi hal yang sangat penting di era globalisasi. Adanya perdagangan antarnegara akan lebih memudahkan terjalinnya persahabatan.

Hubungan yang baik di bidang ekonomi akan memengaruhi hubungan di bidang yang lain, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, serta kemanusiaan.

4. Transfer Teknologi Modern

Untuk menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Maka, pada umumnya importir memberikan pelatihan penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan mempercepat terjadinya transfer teknologi modern.

f. Faktor-Faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan antarnegara, di antaranya:

1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.

2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.

3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.

4. Kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.

5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

6. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.

7. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

g. Perbedaan Perdagangan Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara

Ada tiga perbedaan utama antara perdagangan antarnegara dan perdagangan domestik/perdagangan antarpulau, yaitu sebagai berikut.

1. Peluang Perdagangan yang Lebih Luas

Pada perdagangan antarnegara, suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan antarpulau, kita hanya dapat melakukan perdagangan antar daerah atau pulau dalam lingkup satu negara.

Jika tidak ada perdagangan antarnegara, orang Indonesia tidak bisa memiliki mobil, orang Amerika belum dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film Hollywood, dan lain sebagainya.

2. Adanya Kedaulatan Bangsa

Pada perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya di sini.

Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan secara bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara.

3. Penggunaan Kurs Tukar

Dalam melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan satu kurs tukar.

Perdagangan antarnegara juga membutuhkan sistem keuangan antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang ini.

Mendukung perkembangan perdagangan di Indonesia, perlu dikembangkan sektor yang potensial untuk mendukung perdagangan, yaitu ekonomi maritim dan agrikultur.


Thursday, February 10, 2022

Menyanyi dengan lebih satu suara (Materi Seni Budaya kelas 7 semester 2)


Tujuan Pembelajaran:

  1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk vokal grup;
  2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk vokal grup. 

Kegiatan menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh semua orang. Teknik dalam bernyanyi memiliki peran penting karena akan menentukan kualitas suara dan penampilan. Jika penampilan dilakukan secara perseorangan maka teknik yang dimiliki haruslah kuat sehingga karakter yang ditampilkan akan menjadi ciri penyanyi tersebut. Penampilan dalam menyanyi selain dilakukan secara individu dapat juga dilakukan secara vokal grup. Penampilan vokal grup memerlukan kerjasama baik sehingga penampilan dapat dilakukan secara maksimal.

Vokal Grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung dan menyanyikan lagu dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran, alto, bass, tenor. Sopran dan alto merupakan jenis suara untuk wanita. Sedangkan bass dan tenor merupakan jenis suara pada laki-laki.

Menyanyikan lagu secara vokal grup memerlukan kerjasama dengan teman. Menyanyi secara secara vokal grup tidak boleh saling menonjolkan diri karena menyanyi secara secara vokal grup dalam satu suara. Kekompakan, saling menghargai teman, santun, bertanggung jawab serta peduli terhadap sesama merupakan kunci keberhasilan dalam menyanyi secara vokal grup.

Vokal grup biasanya terdiri dari 3 sampai dengan 12 orang yang menyanyikan lebih dari satu suara. Kunci keberhasilan menyanyi dalam bentuk vokal grup tidak hanya ditentukan oleh suara yang baik tetapi juga diperlukan rasa tanggung jawab, kerjasama, santun serta peduli terhadap anggota kelompok.

Sama halnya kelompok vocal duet, anggota grup trio bisa terdiri dari wanita semua, pria semua, atau campuran antara pria dan wanita. Semuanya tergantung pada kesepakan kelompok vocal tersebut dalam menentukan personelnya. Tentu saja harus memiliki kemampuan vocal yang sama-sama baik.

Bentuk-Bentuk Vokal Grup

1. Duet

Duet adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh dua orang penyanyi dengan menggunakan melodi suara yang berbeda dengan diiringi alat musik.

Kelompok vocal duet bisa terdiri dari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan atau laki-laki dengan perempuan. Pasangan tersebut tentu tergantung kecocokan antara keduanya.

2. Trio

Trio adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh tiga orang penyanyi, dengan menggunakan melodi suara yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dan diiringi alat musik.

3. Kwartet

Kwartet adalah jenis penyajian musik vokal yang dibawakan oleh empat orang penyanyi dengan menggunakan melodi suara yang berbeda dengan diiringi alat musik.

4. Vokal Grup

Vokal grup dalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh minimal tiga orang dengan menggunakan lebih dari satu suara dengan diiringi oleh alat musik, tetapi tanpa menggunakan dirigen.

5. Paduan Suara

Paduan suara merupakan penyajian musik vokal yang dibawakan oleh 15 orang penyanyi atau lebih dengan menggunakan suara dengan wilayah nada yang berbeda (Ambitus suara).

6. Akapella

Akapella adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan tanpa menggunakan iringan alat musik. Personelnya bisa terdiri dari wanita semua, pria semua, atau campuran antara wanita dengan pria.

Beberapa teknik bernyanyi yang biasa digunakan antara lain adalah sebagai berikut:

Akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi alat musik. Seni musik ini merupakan musik dari suara mulut yang meniru suara alat-alat musik lainya seperti gitar, drum, perkusi dan lain sebagainya. Akapela memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian dan persatuan nada indah.

Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya bersenandung. Nasyid biasanya berisi pujian kepada Allah, kata-kata nasihat, kisah para nabi, dan yang berkaitan dengan dengan Islam lainnya. Nasyid biasanya dinyanyikan secara akapela atau dengan diiringi gendang.

Paduan suara atau biasa disebut koor berasal dari kata suara yang terpadu yang terdiri dari paduan suara besar atau kecil. Dengan demikian paduan suara adalah bernyanyi secara serentak, terpadu dengan keselarasan volume yang baik dan terkontrol, mengikuti keselarasan harmoni. Paduan suara kecil yang anggotanya 12 sampai dengan 28 orang dan paduan suara lebih dari 28 orang. 

Lagu kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi dinyanyikan dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan.

1. Berlatih Lagu Kanon

Lagu bentuk kanon sering ditampilkan pada kegiatan kepramukaan, oleh karena itu kamu pasti pernah mengenalnya. Lagu kanon biasanya dinyanyikan susul-menyusul. Kelompok pertama memulai dengan baris pertama sedangkan kelompok yang lain memulai setelah kelompok pertama selesai menyanyikan baris pertama dan kelompok kedua baru memulainya. Sehingga susul-menyusul sampai selesai.

Beberapa lagu yang biasanya dibawakan dengan teknik kanon antara lain lagu Anak Kambing Saya, Burung Kakak Tua, Bapak Yakob (Lagu Are You Sleeping), Wakashima kanon (Still Doll), Gelang Sipaku Gelang, Naik Naik Kepuncak Gunung dan Naik Kereta Api.

2. Latihan Vokal

Agar mutu suara baik sebaiknya harus melakukan latihan olah vokal dan menerapkan pernapasan diafragma. Teknik vokal yang baik, tentu memerlukan latihan olah vokal dan menerapkan pernapasan diafragma. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :

Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.

Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.

Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vokal yang baik.

3. Latihan Vokal Grup dan Paduan Suara

Menyanyi secara vokal grup merupakan cara bernyanyi dalam kelompok kecil. Pada praktiknya menyanyi dengan vokal grup dapat dilakukan secara bergantian antar anggota vokal grup. Menyanyi secara unisono merupakan cara bernyanyi secara berkelompok dengan satu suara. Menyanyi secara unisono merupakan tahap awal sebelum menyanyi dengan paduan suara yang merupakan perpaduan suara 1, suara 2 atau suara 3.

a. Latihan Lagu Dua Suara

Latihan lagu dua suara dapat dilakukan dalam dua kelompok. Kelompok pertama menyanyikan melodi suara pertama dan kelompok kedua menyanyikan melodi suara kedua. Kelompok pertama adalah kelompok perempuan, dan kelompok kedua adalah kelompok laki-laki. Contoh lagu yang dapat dibawakan dengan dua suara adalah lagu bagimu negeri dan lagu Mengheningkan Cipta.

b. Latihan Lagu Tiga Suara

Latihan lagu tiga suara dinyanyikan dalam tiga kelompok. Melodi suara pertama dinyanyikan oleh kelompok perempuan dengan suara tinggi, kelompok kedua oleh kelompok perempuan dengan suara rendah, kelompok ketiga oleh laki-laki. Bila siswa perempuan sedikit, melodi suara satu dinyanyikan oleh kelompok perempuan, suara kedua oleh laki-laki dengan suara tinggi, kelompok tiga oleh laki-laki dengan suara rendah.

Vokal grup dan paduan suara memiliki beberapa perbedaan, perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.

Jumlah anggotanya, Vokal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari Paduan Suara. Vokal grup beranggotakan 3 sampai 12 orang dengan 1-2 pemusik, sedangkan paduan suara jauh lebih banyak yaitu 12 sampai 28 orang.

Pembagian suaranya, dalam vokal group suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-sopran, Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing-masing; sedangkan dalam Paduan Suara, suaranya dibagi menjadi 4 suara berdasarkan frekuensi suara penyanyi yaitu Sopran, Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja (unisono).

Pada Paduan Suara dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai pelatih, sedangkan pada vokal group tidak ada dirigen.

Sumber: Buku Seni Budaya kelas 7 edisi revisi 2017

Menghormati Orang Tua dan Guru serta Menyayagi Sesama (Materi PAI Kelas 7 Semester 2)


Hormat dan Patuh kepada Orang tua

Siapakah orang yang paling dekat dengan kita sejak dilahirkan? Ya, pasti mereka adalah orang tua. Ayah dan ibu yang membawa kita ada di dunia ini tentunya dengan izin Allah Swt. Betapa besar jasa ayah dan ibu sehingga kita tidak akan mampu membalas kebaikannya. Jasa mereka yang sungguh luar biasa di antaranya adalah:

a. Ibu mengandung dengan susah payah kemudian melahirkan dengan perjuangan antara hidup dan mati.

b. Ibu menyusui selama dua tahun dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.

c. Ayah dan ibu memelihara kita mulai dari kandungan sampai anak siap untuk hidup mandiri.

d. Dengan tanpa lelah, ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Ayah dan ibu selalu mendidik dan memberi bekal untuk pendidikan anaknya.

f. Ayah dan ibu memberikan kasih sayangnya dengan ikhlas tanpa meminta balasan dari anaknya.

Besarnya jasa orang tua mendorong kita untuk berbuat baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana firman-Nya:


Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. (Q.S. Al-Baqarah/2 : 83).

Pada penggalan ayat َ, Allah Swt. menegaskan bahwa kita harus berbuat baik kepada kedua orangtua. Terkait dengan ini, Imam Abu Daud dan al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amr sebagai berikut:

Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: “Seseorang datang kepada Rasulullah Saw. dan berkata, “Aku akan berbaiat kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Saw. bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis. (H.R. Ibnu Ma'jah)

Hadis di atas memerintahkan kepada kita sebagai anak agar tidak boleh mengecewakan kedua orang tua. Perilaku menghormati kedua orangtua dapat diwujudkan melalui beberapa hal sebagai berikut.

a. Saat orang tua masih hidup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Menghormati dan memperlakukan mereka dengan sopan.
2) Mematuhi perintahnya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.
3) Membantu pekerjaan mereka.
4) Membahagikan keduanya.

b. Terhadap orang tua yang sudah meninggal dapat dilakukan di antaranya dengan cara sebaga berikut.

1) Memohon ampunan kepada Allah Swt. untuk orang tua.
2) Menunaikan wasiatnya.
3) Menyambung silarahmi yang pernah dilakukan oleh orang tua.
4) Menjaga nama baik mereka.


Hormat dan Patuh kepada Guru

Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada guru. Guru mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Mereka mengajarkan manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, maupun
bangsa dan negara. Berkat didikan guru, manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan. Kedudukan yang tinggi di hadapan manusia dan Allah Swt terdapat pada orang yang berilmu. Dalam hal ini Allah Swt. berfirman:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. al-Muja'dalah/58:11)

Perwujudan berbakti kepada guru dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Rendah hati, sopan, dan menghargai guru karena guru adalah orangtua di sekolah.

b. Mengucapkan salam apabila bertemu dengannya.

c. Memerhatikan dan mendengarkannya, baik di dalam maupun di luar kelas.

d. Melaksanakan serta mematuhi perintah dan nasehatnya dengan ikhlas.


Empati

Empati adalah kondisi mental atau perasaan yang membuat diri dalam keadaan, pikiran, atau perasaan yang sama dengan orang lain. Empati dapat dipahami pula sebagai kemampuan memahami kondisi orang lain dan memiliki dorongan untuk bertindak membantunya. Rasa iba atau kasihan kepada orang yang terkena musibah dapat dipandang pula sebagai empati. Sikap empati dianjurkan oleh Islam, seperti yang diisyaratkan pada Q.S. al-Nisa/4:8.

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.

Ayat di atas menjelaskan pemberian hadiah sebagai penggembira pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin ketika pembagian warisan. Penumbuhan kepedulian kepada mereka dianjurkan oleh agama. 

Sikap empati akan timbul ketika seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, menempatkan diri sebagai orang lain, dan menjadi seperti orang yang sedang merasakan. 

Sikap empati sangat diperhatikan oleh Nabi Muhammad Saw. seperti disebutkan pada hadis berikut.

Dari Abu Musa r.a., dia berkata, Rasululllah Saw. bersabda, “orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan. (H.R. al-Bukhari)

Hadis di atas mengajarkan manusia untuk bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang terkena musibah, temannya merasakan penderitaan seperti orang tersebut. Begitu pula, ketika mereka gembira, temannya pun merasakan kegembiraannya. Perilaku sombong dan egois sangat dilarang oleh Islam. Agama memerintahkan manusia untuk dapat mewujudkan sikap empati terhadap sesama. Sikap ini akan menimbulkan kepedulian untuk membantu orang yang membutuhkan. Semoga kalian dapat mewujudkan perilaku empati. Perwujudan sikap empati dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Tanggap atau peka terhadap perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
b. Merasakan apa yag dialami oleh orang yang terkena musibah.
c. Berlatih mengorbankan harta milik sendiri untuk membantu orang lain.
d. Berusaha membahagiakan orang lain.

Inspirasi Islami untuk Menghormati Orang Tua dan Guru serta Empati terhadap Sesama.

a. Menghormati Orang Tua

Menghormati orang tua merupakan bentuk dari bir al-walidain yaitu berbuat baik terhadap kedua orang tua. Kita harus mampu mewujudkan untuk bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka. Beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua antara lain sebagai berikut.

1) Berbakti kepada orang tua merupakan jihad di jalan Allah Swt. sehingga diberi pahala besar karena keikhlasan berbakti kepada orang tuanya.
2) Berbakti kepada orang tua merupakan kunci untuk masuk surga.
3) Berbakti kepada orang tua dapat melebur dosa.
4) Berbakti kepada orang tua dapat memberikan keberkahan hidup.
5) Berbakti kepada orang tua akan mendapatkan telaga Nabi Muhammad Saw. di surga.
6) Berbakti kepada orang tua akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di surga.

b. Menghormati Guru

Guru merupakan orang yang mendidik siswa-siswinya untuk menjadi lebih baik dari aspek prestasi akademik, non akademik, dan akhlak mulia. Guru adalah orang tua kedua setelah orang tua kandung atau orang tua asuh di sekolah. Seorang siswa wajib mematuhi perintah guru. Sikap terbaik kepada guru adalah dengan cara memuliakan dan tidak menghina atau mencaci-makinya. Rasulullah Saw. memerintahkan kepada umat Islam untuk menghormati guru sebagai salah satu jalan menuju keberkahan ilmu yang bermanfaat dan menjadikan kita orang yang berakhlak mulia. 

Guru adalah pewaris para Nabi dalam bidang keilmuan. Mereka adalah penyampai syariat sehingga kita dapat berperilaku dengan baik dan berakidah yang benar. Dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi, dijelaskan bahwa orang yang merendahkan gurunya akan mendapatkan azab, yaitu rezekinya sempit, ilmunya tidak bermanfaat, dan meninggal dunia tanpa iman. Keutamaan hormat kepada guru adalah sebagai berikut.

1) Berbakti kepada guru merupakan jihad di jalan Allah Swt. sehingga Allah Swt. memberi pahala besar bagi peserta didik yang taat kepada gurunya.
2) Berbakti kepada guru dapat melebur dosa yang telah dilakukan
3) Berbakti kepada guru akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di hadapan Allah Swt.
4) Berbakti kepada guru akan dilancarkan rezekinya oleh Allah Swt.
5) Berbakti kepada guru diberikan keberkahan dan kemanfaatan ilmu.
6) Berbakti kepada guru diberikan iman yang kuat sampai ajal menjemputnya.

c. Empati

Banjir, tanah longsor, kebakaran, gunung meletus, gempa, dan tsunami kapan saja bisa terjadi. Akibat dari bencana alam ini banyak orang yang menjadi korban dan memerlukan bantuan. Mereka sangat menderita, kondisi rumah yang rusak parah, harta benda hilang, keluarga sakit, bahkan ada yang meninggal dunia akibat bencana alam tersebut. Apakah kamu pernah berempati kepada orang lain yang terkena bencana alam tersebut? Sikap empati merupakan salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan berempati, kita dapat menghargai orang lain, bertambahnya rasa cinta kasih, merasakan apa yang dirasakan, saling membantu, dan meningkatkan rasa persaudaraan.

Pengetahuan

II. Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Mengapa kita harus hormat dan berbakti kepada orang tua?
2. Tuliskan tiga cara hormat dan berbakti kepada orang tua yang masih hidup dalam kehidupan sehari-hari!
3. Mengapa kita harus hormat dan berbakti kepada guru?
4. Tuliskan tiga cara hormat dan berbakti kepada guru dalam kehidupan sehari-hari!
5. Tuliskan tiga contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari!

Thursday, February 3, 2022

Perdagangan dan perdagangan antardaerah atau antarpulau (Materi kelas 8 semester 2)



Tujuan Pembelajaran:

1. Mendeskripsikan perdagangan antardaerah atau antarpulau

2. Menjelaskan pengertian perdagangan 

Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam. Namun tiap-tiap daerah memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda-beda dikarenakan adanya perbedaan letak geografis, iklim, maupun kesuburan tanah. Adanya perbedaan sumber daya alam ini membuat daerah tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga mendorong terjadinya kegiatan perdagangan antardaerah atau antarpulau di Indonesia.

A. Pengertian Perdagangan

Perdagangan atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan. Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.

Perdagangan adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama. Sedangkan perdagangan antardaerah maupun antarpulau adalah perdagangan yang dilakukan dengan cakupan antardaerah/antarpulau dalam suatu wilayah.

Umumnya, perdagangan antardaerah atau antarpulau ini selain untuk memenuhi kebutuhan suatu daerah juga memiliki 2 tujuan utama lainnya, yaitu untuk memperoleh keuntungan dan  memperluas jangkauan pasar agar konsumen meningkat.

B. Faktor pendorong terjadinya perdagangan antardaerah dan antarpulau

Disamping itu, perdagangan ini dapat berlangsung karena adanya beberapa faktor pendorong. Adapun faktor pendorong dalam terjadinya perdagangan antardaerah dan antarpulau ini antara lain :

1. Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki

Keterbatasan sumber daya alam dan faktor produksi pada setiap daerah yang berbeda-beda membuat suatu daerah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga tiap-tiap daerah melakukan perdagangan untuk mencukupi kebutuhannya.

Sebagai contoh, tanah yang subur di daerah pegunungan mampu memproduksi berbagai jenis sayur-sayuran, sedangkan masyarakat di daerah tepi pantai memiliki ukan yang banyak jumlahnya. Maka perbedaan hasil produksi tersebut akan mendorong adanya perdagangan antardaerah.

2. Perbedaan Tingkat Harga Antardaerah

C. Manfaat Perdagangan Antardaerah/Antarpulau

Produk yang dihasilkan di tiap daerah seringkali memiliki perbedaan tingkat harga, sehingga mempengaruhi adanya perdagangan antardaerah. Hal ini bertujuan untuk mencari produk dengan harga termurah. Selain itu, masyarakat sebagai pelaku ekonomi akan mendapatkan manfaat dari adanya perdagangan ini, antara lain :

1. Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen

Masyarakat dapat menikmati produk atau barang yang tidak tersedia atau tidak diproduksi oleh daerah di tempat tinggalnya. Kebutuhan suatu daerah juga dapat tercukupi dengan adanya perdagangan ini.

2. Meningkatkan Produktivitas

Perdagangan antardaerah menyebabkan jangkauan pasar yang luas. Permintaan dan penawaran akan meningkat pula mengikuti dengan meningkatnya jumlah konsumen di daerah jangkauan pasar. Kondisi ini mendorong produktivitas barang semakin meningkat.

3. Memperluas Kesempatan Kerja bagi Masyarakat

Jumlah produksi yang meningkat akan menyebabkan suatu perusahaan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Lapangan kerja yang semakin banyak akan menekan jumlah pengangguran di suatu daerah.

Perdagangan ini juga akan menimbulkan beberapa usaha baru seperti jasa pengiriman, jasa transportasi, dan lain sebagainya. Adanya usaha baru tersebut akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.

D. Tujuan Perdagangan Antarpulau

Tujuan Perdagangan Antarpulau, pada saat sekarang ini, perdagangan antardaerah atau antarpulau tidak lagi dengan cara tradisional, walaupun masih ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan cara tradisional. Jual beli  online telah memudahkan masyarakat untuk melakukan perdagangan lintas daerah bahkan lintas negara. Dengan bantuan alat komunikasi, jasa kirim, serta internet, jarak bukan lagi masalah. Perdagangan antarpulau dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan. Tujuan adanya perdagangan antarpulau antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh Keuntungan

Tujuan utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga beli dengan harga jual. Jika barang diproduksi sendiri, maka keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi.

2. Memperluas Jangkauan Pasar

Perdagangan sampai ke luar daerah atau luar pulau dapat memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang tersebut semakin banyak dan tersebar di berbagai daerah. Contohnya, produk minyak gosok tradisional dari daerah X dijual ke daerah Y. Maka, sekarang pengguna minyak gosok tersebut bukan hanya penduduk daerah X, tetapi juga penduduk daerah Y. Semakin lama, minyak gosok semakin dikenal banyak orang, sehingga pengguna minyak gosok tradisional di daerah Y pun juga meningkat.

Setelah kalian membaca materi diatas, silahkan jawab pertanyaan dibawah ini? Kemudian upload tugasnya di google classroom. Terimakasih.

Pengetahuan

1. Apa tujuan melakukan kegiatan perdagangan antardaerah/antarpulau?

2. Apa manfaat melakukan perdagangan antardaerah/antarpulau?

3. Ceritakan proses terjadinya perdagangan antardaerah/antarpulau?

4. Apa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antardaerah/antarpulau?

5. Apa yang dimaksud dengan perdagangan?

Sumber: 

Buku IPS Kurikulum 2013 edisi revisi 2017

https://www.kelaspintar.id/

https://buguruku.com/

It's a beautiful day!

 


Let’s Study

Activity 1.

Sekarang Ananda perhatikan guru Ananda membacakan percakapan berikut ini. Selanjutnya Ananda akan membaca percakapan ini dengan nyaring, jelas, dan benar.

Now Listen to your teacher, then you will read the dialog loudly, clearly, and correctly. The following words may help you to understand the dialog.

Shady    : Rindang                 Clean : Bersih
Colourful   : Beraneka warna         Nice : Bagus
Wonderful : Sangat menakjubkan Beautiful : Cantik
Pretty   : Cantik

Siti         : This park is shady and the flowers are colorful. I like this park.
Lina         : I do, too. This is a wonderful park.
Edo         : Look! There are butterflies.
Dayu : They’re pretty.
Beni : There are garbage cans, too. We can keep this park clean.
Udin : I like studying here. The weather is nice. The park is beautiful. And, it’s a beautiful day!

Ananda cermati kata-kata yang di cetak tebal; shady, colorful, wonderful, pretty, clean, nice, beautiful. Kata-kata tersebut disebut kata sifat (adjective), mendeskripsikan objek-objeknya. Apakah Ananda mengetahui objek-objek apa saja yang dideskripsikan oleh kata-kata sifat tersebut? Ananda lengkapi tabel berikut ini.

Adjective The Object
Shady The park
Colorful ...............
Wonderful ...............
Pretty ...............
Clean ...............
Nice ................
Beautiful ...............
Beatiful ...............

Silahkan, Ananda lengkapi tabel tersebut dengan objek-objek yang tepat. Selanjutnya Ananda membaca kembali dialog tersebut, dan pahami isi dialog tersebut serta menjawab beberapa pertanyaan terkait dialog tersebut. Setelah itu Anda kirim Tabelnya lewat Google Classroom.


Wednesday, January 26, 2022

Iman kepada malaikat Allah SWT (Materi Kelas 7 Semester 2)

 


Allah Swt. menciptakan makhluk di dunia ini ada dua macam yaitu makhluk yang bisa dilihat dan yang tidak dapat dilihat oleh mata. Contoh makhluk yang dapat dilihat oleh mata di antaranya adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Sementara makhluk yang tidak dapat dilihat atau makhluk gaib antara lain malaikat, jin, dan setan.

Keberadaan malaikat dapat dipahami sebagai perantara antara Allah Swt. dan manusia sebagai makhluk-Nya. Dalam hal ini, sikap kita sebagai seorang muslim wajib percaya terhadap makhluk Allah Swt. yang gaib. Keyakinan seseorang terhadap adanya malaikat akan menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik. Jika keyakinannya sudah benar, maka ia malu untuk berbuat dosa karena setiap apa ia kerjakan akan diawasi oleh malaikat.

Malaikat sangat patuh dalam menjalankan perintah-perintah dari Allah Swt. Mereka selalu bertasbih dan berzikir kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, apabila kita beriman kepada malaikat, kita harus merasa malu kepada mereka yang selalu memuliakan, patuh dalam beribadah, ikhlas dalam beramal saleh, dan selalu mendoakan agar kita mendapatkan ampunan dari Allah Swt.

1. Dalil Naqli Iman kepada Malaikat Allah Swt.

Iman kepada malaikat termasuk rukun iman. Malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang diciptakan dari nur Ilahi (cahaya Allah Swt.). Mereka bertugas untuk mengurusi berbagai urusan yang diperintah oleh-Nya.

Iman kepada malaikat berarti mengakui keberadaan mereka yang selalu taat kepada Allah Swt. Allah Swt. telah menciptakan berbagai makhluk dengan keadaan dan bentuk yang beragam. Malaikat diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya. Mereka tidak pernah membangkang dan tidak pula merasa letih. Allah Swt. mengisyaratkan-nya dalam Q.S. al-Anbiya/21:19



Ayat di atas menjelaskan bahwa malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang taat dalam melaksanakan tugas. Mereka yakin bahwa Allah Swt. senantiasa mengetahui apa yang sedang dan akan dikerjakan. Malaikat sepenuhnya percaya tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan
Allah Swt. Ingin tahu tentang sifat dan perilaku mereka? Mari kita baca uraian berikut.

Sifat dan perilaku malaikat antara lain adalah:

a. Selalu patuh kepada Allah Swt. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.

b. Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah Swt. Jibril kadang-kadang datang kepada Nabi Muhammad Saw. menyamar seperti sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi dan terkadang seperti sahabat dari Arab Badui.
c. Tidak makan dan minum.
d. Tidak memiliki jenis kelamin.
e. Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah Swt.
f. Senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
g. Berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah.

Setelah mengetahui sifat-sifatnya, kita akan mengkaji perbedaannya dengan sifat jin dan manusia. Sifat-sifat jin antara lain yaitu: a) diciptakan dari nyala api, b) makhluk gaib, c) ada yang patuh dan durhaka, d) memiliki nafsu, dan e) seperti manusia, mereka makan dan minum.

Sedangkan sifat manusia antara lain yaitu: a) berasal dari tanah, b) makhluk kasat mata, c) seperti jin, ada yang taat dan durhaka, d) memiliki potensi biologis, seperti makan dan minum, e) potensi berpikir yang dapat berubah, dan f) memiliki hawa nafsu.

Malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda. Malaikat sebagai zat tetapi tidak diberikan kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah Swt. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk menyangkal atau durhaka kepada Allah Swt.

2. Nama dan Tugas Malaikat

Secara umum, tugas malaikat adalah sebagai berikut:

a. menyampaikan wahyu atau risalah kepada para nabi.
b. meneguhkan hati para hamba-hamba Allah Swt. yang tulus.
c. menjaga orang-orang yang beriman baik di dunia maupun di akhirat.
d. perantara untuk melaksanakan hukuman bagi orang-orang yang kafir.
e. mendorong manusia untuk berbuat baik.

Di bawah ini dipaparkan nama malaikat berikut tugasnya:

a. Jibril
Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh]al-Quds, Ruh al-Amin, dan Namus.
b. Malaikat Mika’il
Malaikat Mika’il bertugas mengatur kesejahteraan makhluk seperti mengatur awan, menurunkan hujan, mengatur angin, dan membagibagikan rezeki.
c. Malaikat
Israfil
Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala) baik saat dimulainya hari kiamat maupun saat hari kebangkitan di Padang Mahsyar.
d. Malaikat
Izra’il
Malaikat Izra’il bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup baik manusia, jin, iblis, setan, maupun malaikat apabila telah tiba waktunya.
e. Malaikat
Munkar
Malaikat Munkar bertugas menanya orang yang berada dalam kubur.
f. Malaikat
Nakir
Malaikat Nakir bertugas menanya orang yang berada dalam kubur.
g. Malaikat
Raqib
Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan yang baik pada setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
h. Malaikat ‘Atid
Malaikat ’Atid bertugas mencatat semua pekerjaan yang jelek setiap manusia sejak aqil baligh sampai akhir hayat.
i. Malaikat
Ridwan
Malaikat Rid]wan adalah bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
j. Malaikat
Malik
Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah adalah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.

3. Introspeksi Diri sebagai Buah Keimanan kepada Malaikat Allah Swt.

Beriman kepada malaikat Allah Swt. memiliki beberapa hikmah yaitu, sebagai berikut:

a. Motivasi untuk mewujudkan ketaatan kepada Allah Swt. dengan bercermin diri kepada ketaatan malaikat.
b. Menimbulkan kewaspadaan dalam berperilaku dengan perasaan diawasi oleh malaikat.
c. Tetap optimis untuk berusaha karena Allah Swt. akan memberi ilmu melalui Malaikat Jibril dan memberi rezeki melalui Malaikat Mika’il.
d. Berusaha dengan optimis dilandasi keyakinan bahwa Allah Swt. akan memberikan rezeki melalui malaikat yang ditugaskannya.
e. Mendorong peningkatan amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

4. Mewujudkan Perilaku Beriman kepada Malaikat Allah Swt.

Perwujudan perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat
antara lain:

a. Berperilaku jujur;
b. Patuh dan taat;
c. Ikhlas dalam melaksanakan tugas;
d. Hati-hati dalam berbicara dan bertindak;
e. Berempati pada orang yang membutuhkan bantuan;
f. Menjadi teladan bagi lingkungan sekitar;
g. Selalu berusaha memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik;
h. Menampilkan pribadi yang rendah hati;
i. Selalu berusaha untuk mencari dan memohon hidayah kepada Allah Swt;
j. Menampilkan perilaku bersyukur;
k. Berupaya mencari rezeki yang baik dan juga halal;
l. Memohon kepada Allah SWT untuk diselamatkan dalam menghadapi berbagai macam musibah dan hari kiamat;
m. Berusaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian;
n. Memiliki niat yang baik dalam melakukan perbuatan;
o. Berpikir positif;
p. Bekerja keras.

Pengetahuan

II. Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan makna keberadaan malaikat bagi kehidupan manusia!
2. Tuliskan perbedaan manusia, jin dan malaikat!
3. Jelaskan fungsi iman kepada malaikat Allah Swt.!
4. Berikan 2 contoh perilaku beriman kepada malaikat
Israfil !
5. Berikan 2 contoh perilaku beriman kepada malaikat Munkar dan 
Nakir !

Tuesday, January 25, 2022

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu (Materi Kelas 7 Semester 2)


Tujuan Pembelajaran:

  1. mengidentifikasi keunikan beragam penerapan ragam hias pada bahan kayu;
  2. mendeskripsikan keunikan beragam penerapan ragam hias pada bahan kayu;
  3. mengekspresikan diri melalui penerapan ragam hias flora, fauna dan/ geometris pada bahan kayu; dan
  4. mengkomunikasikan hasil karya penerapan ragam hias flora, fauna dan/ geometris pada bahan kayu secara lisan.

Ragam hias pada bahan kayu adalah pola hias yang diterapkan pada media kayu dan dikerjakan dengan teknik tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan bahan yang tidak asing, bahkan sering digunakan untuk pembuatan barang-barang tertentu salah satunya adalah benda kerajinan. Karena memiliki sifat yang khas, terkadang kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain. Ragam hias pada bahan kayu disebut juga dengan ornamen. Kegunaan dari ragam hias adalah untuk menambah nilai keindahan (estetis) dari benda atau produk yang diciptakan dari bahan kayu tersebut.

Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara apa? Pada umumnya penciptaan ragam hias pada kayu dilakukan dengan cara melukis, mengukir, dan gabungan antara melukis dan mengukir. Meskipun ada beberapa cara lain dalam membuat ragam hias pada kayu seperti teknik menempel objek tertentu pada permukaan kayu dengan tujuan sama yaitu sebagai hiasan, namun teknik ini kurang populer di masyarakat.

Ragam hias pada bahan kayu berfungsi untuk menambah nilai estetis sekaligus nilai ekonomis dari benda kerajinan yang diciptakan. Bahkan di beberapa daerah ragam hias juga memiliki fungsi religi sesuai kepercayaan adat suatu daerah. Ragam hias pada bahan kayu terdapat pada benda-benda seni maupun benda kerajinan seperti pada produk-produk meubel, meja, kursi, almari, dan lain-lain.

Pengertian Ragam Hias pada Bahan Kayu

Pengertian ragam hias pada kayu adalah bentuk dasar hiasan yang disusun sesuai pola yang diterapkan pada kayu, fungsinya untuk menambah keindahan. Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada bagian-bagian rumah, misalnya pintu, jendela, bagian tiang rumah, dan bagian-bagian rumah lainnya. Selain digunakan sebagai bagian dari keindahan rumah, pada umumnya ragam hias juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur.

Bentuk ragam hias sangat beraneka ragam, bahkan setiap daerah di Indonesia memiliki pola ragam hias yang menjadi ciri khas daerahnya. Penciptaan ragam hias pada umumnya terinspirasi dari keanekaragaman hayati yang terdapat di setiap daerah tersebut. Jenis-jenis ragam hias yang sudah banyak dikenal masyarakat antara lain ragam hias flora (motif hias yang dikembangkan dari objek flora/ tumbuhan), ragam hias fauna (motif hias yang dikembangkan dari objek fauna/ hewan), ragam hias figuratif (motif hias yang dikembangkan dari objek manusia), ragam hias geometris (motif hias yang dikembangkan dari bentuk geometris), dan ragam hias polygonal (motif hias yang dikembangkan dari bentuk polygonal).

Keanekaragaman jenis motif ragam hias daerah tidak hanya diterapkan pada produk kerajinan berbahan kayu, namun juga diterapkan pada beberapa produk kerajinan berbahan lainnya, seperti kerajinan tradisional berbahan kain, kulit, logam, keramik, kaca, dan batu alam. Penerapan ragam hias pada berbagai bahan ini memerlukan teknik dan cara yang berbeda tergantung bahan yang digunakan. Sebagai contoh misalnya, ragam hias pada bahan kayu yang sifatnya kaku memerlukan teknik yang berbeda dengan penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang sifatnya elastis.

Kayu merupakan hasil sumberdaya alam yang keberadaannya cukup melimpah di sekitar kita. Oleh karena itu berbagai macam peralatan dan benda-benda kebutuhan masyarakat menggunakan kayu sebagai bahan pembuatannya. Terdapat beberapa jenis kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan benda kebutuhan masyarakat.

Jenis-jenis kayu tersebut antara lain seperti kayu keras yang sering dimanfaatkan sebagai konstruksi bangunan maupun bahan pembuatan benda kerajinan dengan kualitas bahan yang bagus, seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin/ kayu besi, kayu merbau, kayu meranti, kayu eboni, dll. Ada pula jenis kayu lunak yang sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerajinan maupun bahan bangunan di dalam ruangan yang memiliki kualitas ketahanan yang rendah seperti kayu sengon, kayu mahoni, kayu cemara, dan lain-lain.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Penerapan ragam hias pada kayu umumnya terdapat di atas permukaan kayu berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Banyak perabotan dari kayu dan bagian bangunan yang diberi sentuhan ragam hias dengan tujuan untuk menambah nilai keindahan dan juga mengandung makna simbolis. Hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat adat tradisional sebagai bentuk budaya yang dilakukan secara turun temurun.

Penerapan ragam hias pada bahan kayu terdapat pada benda-benda kerajinan tradisional antara lain seperti topeng kayu, tameng/ perisai kayu, bagian rumah adat tradisional, perabotan rumah tangga, hiasan dinding, dan lain-lain.

Berikut contoh penerapan ragam hias pada kayu :

1. Contoh Ragam Hias pada Kerajinan Topeng Kayu



2. Contoh Ragam Hias pada Tameng/Perisai



3. Contoh Ragam Hias pada Rumah Adat



4. Perabot Rumah tangga



5. Hiasan Dinding



Teknik Penerapan Ragam Hias pada Kayu

Teknik berkarya seni dengan memberikan sentuhan ragam hias pada benda-benda produk kerajinan kayu ini sudah ada sejak zaman prasejarah dan semakin berkembang pada zaman kerajaan. Terdapat 3 teknik atau cara yang umum digunakan masyarakat dalam memberikan sentuhan ragam hias pada benda-benda kerajinan yang terbuat dari kayu. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan cara, yaitu melukis atau menggambar, mengukir dan gabungan melukis dan mengukir pada permukaan kayu.

Dalam menerapkan ragam hias pada kayu dilakukan diatas permukaan kayu pada benda atau bahan kayu baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Pemberian ragam hias pada kayu harus dilakukan dengan menerapkan prosedur atau tahapan yang tepat agar memperoleh hasil yang maksimal. Memilih teknik penerapan ragam hias pada kayu yang paling tepat adalah menyesuaikan bahan atau jenis kayu yang digunakan serta tujuan pembuatan benda atau produk kerajinan yang dibuat. Misal jika ingin membuat salah satu perabotan rumah seperti meja menggunakan bahan kayu jati yang paling tepat adalah dengan teknik ukir atau gabungan teknik ukir dan lukis, bukan menggunakan teknik lukis saja.

Jelaskan Tiga Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu?

Tiga Teknik yang sering digunakan dalam menerapkan ragam hias pada bahan kayu adalah dengan cara menggambar atau melukis, mengukir, serta gabungan menggambar/melukis dan mengukir. Mengukir berarti membuat ragam hias dengan cara memahat permukaan kayu dan dibentuk seperti relief. Teknik menggambar dibuat pada permukaan benda atau barang seni yang sudah jadi. Setiap teknik yang digunakan akan menghasilkan karya seni yang berbeda-beda. Dengan teknik ukir menghasilkan bahan kayu yang memiliki tekstur jelas, sedangkan dengan cara dilukis menghasilkan tekstur halus.

Sebelum membahas teknik penerapan ragam hias pada kayu, tahap pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan desain ragam hias yang akan dibuat. Desain ragam hias dapat berupa ragam hias flora, fauna, geometris, figuratif, maupun polygonal. Setelah menentukan dan membuat desain atau motif ragam hias pada kertas, selanjutnya memindahkan motif tersebut ke atas permukaan kayu, hal ini sangat penting dilakukan untuk meminimalkan kesalahan dalam proses pembuatan ragam hias pada bahan kayu. Setelah proses penggambaran motif dilakukan, selanjutnya tinggal menerapkan teknik yang dipilih apakah menggunakan teknik melukis, mengukir atau gabungan keduanya.

1. Teknik Mengukir Pada Kayu

Salah satu teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu adalah teknik ukir. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola di atas permukaan benda. Seni ukir kayu atau ukiran kayu merupakan gambar hiasan yang dibentuk dengan cara dipahat untuk mengurangi bagian kayu yang akan menimbulkan bentuk cekung dan cembung sehingga membentuk permukaan yang indah. Istilah seni ukir kayu sudah tidak asing lagi karena dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat karya ini di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.

Penerapan karya ukir dapat kita jumpai pada rumah adat. Misalnya pada berbagai rumah adat Jawa, Batak, Melayu, Dayak, dan sebagainya. Selain itu, ukiran kayu juga terdapat pada produk perlengkapan rumah tangga, seperti kursi, meja, lemari, tempat tidur, dan perlengkapan lainnya. Pola ukir kayu di Indonesia memiliki motif yang berbeda-beda di tiap daerah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan budaya masyarakat serta topografinya.

a. Alat untuk Mengukir

Terdapat beberapa jenis alat untuk mengukir, antara lain yaitu;

1. Pahat



Ada dua jenis mata pahat, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Dalam menggunakan pahat ini harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir. Terdapat empat jenis pahat yang dikenal dalam teknik ukir, yaitu sebagai berikut :

a) Pahat Kuku (penguku)
Pahat kuku memiliki mata pahat berbentuk lengkung seperti kuku manusia, digunakan pada bagian-bagian yang lengkung atau melingkar. Gunanya untuk membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen.

b) Pahat lurus (pahat penyilat)
Pahat ini berbentuk lurus, digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus atau rata. Pahat penyilat juga dapat dipakai untuk membuat dasaran dan siku-siku pada tepi ukiran. 

c) Pahat lengkung setengah lingkaran (pahat kol)
Mata pahat kol berbentuk melengkung belahan setengah lingkaran. Gunanya untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dangan pahat kuku. 

d) Pahat miring (pahat pengot)
Mata pahat ini berbentuk miring dan meruncing serta tajam sebelah. Gunanya untuk membersihkan sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.

 2. Pemukul/ganden

Ganden atau alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir biasanya terbuat dari kayu, meskipun ada juga yang menggunakan palu besi dan batu.

b. Tahapan Mengukir Kayu

1). Mempersiapkan alat dah bahan
2). Menggambar pola/rancangan
3). Nggetaki, proses memindahkan motif/garis ke benda kerja
4). Ndasari, proses mencongkel bagian dasar di luar motif agar lebih dalam
5). Mbukaki, proses membentuk pahatan pada motif batang, daun, dan bunganya (misal untuk motif bunga)
6). Mbenangi, proses membentuk benangan/garis pada motif batang, daun, dan bunga
7). Cawen, bentuk garis pada lekukan daun dan bunga
8). Mbabari, merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna
9). Finishing, menghaluskan tekstur dengan amplas dan memberikan pelapis vernis

2. Teknik Melukis/menggambar Ragam Hias Pada Kayu

Teknik menggambar ragam hias kayu dengan cara melukis adalah penerapan ragam hias pada benda seni/ produk kerajinan berbahan kayu dengan cara menorehkan hiasan/ ragam hias pada bidang produk kerajinan tersebut dengan cara dilukis menggunakan cat atau vernis. Selain teknik ukir, penerapan ragam hias kayu juga dapat diterapkan dengan cara melukis/ menggambar pada bidang kayu. Pada dasarnya kayu dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, seperti cat minyak atau cat akrilik. Oleh karena itu, produk kerajinan dari bahan kayu juga dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut contoh penerapan ragam hias dengan teknik melukis pada produk bahan kayu yang dapat dijadikan sebagai bahan latihan dalam membuat ragam hias pada bahan kayu.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu dengan cara Melukis Telenan

Salah satu seni kerajinan kayu yang dapat dijadikan sebagai media adalah talenan. Karena bentuk serta ukurannya tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar, serta memiliki permukaan yang halus sehingga memudahkan untuk menghasilkan ketika proses melukis.



Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:
a. Cat acrilic, cat poster, cat tembok+pigmen warna, atau cat lainnya yang bersifat tebal/ plakat.
b. Kuas dan palet
c. Pensil, kertas untuk membuat rancangan/ desain
d. Telenan dari bahan kayu

Langkah-langkah melukis/menggambar di atas talenan :
a. Menyiapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet)
b. Menyiapkan bahan kayu
c. Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas
d. Memindahkan gambar rancangan pada permukaan bahan kayu
e. Pewarnaan menggunakan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias
f. Finishing, memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu

Berikut ini video penerapan ragam hias pada bahan kayu dengan cara melukis telenan yang dapat kalian jadikan sebagai referensi dalam berkarya ragam hias pada bahan kayu.


3. Gabungan Antara Mengukir dan Melukis

Penerapan ragam hias dengan teknik gabungan antara mengukir dan melukis dilakukan dengan cara menggabungkan kedua teknik tersebut. Artinya cara penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan cara mengukir kayu terlebih dahulu selanjutnya memberikan warna dengan cara dilukis pada hasil ukiran tersebut. Teknik ini sering diterapkan dalam pembuatan benda-benda seni tradisional yang memiliki nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi seperti pada teknik pembuatan rancak gamelan, bangunan rumah adat tradisional daerah, pembuatan meubel seperti meja, kursi, almari dan lain-lain.

Manfaat Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Dengan menerapkan ragam hias pada bahan kayu terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh baik bagi konsumen/ orang yang melihat sebagai penikmat karya seni karajinan tersebut maupun bagi pembuatnya. Adanya ragam hias pada sebuah karya kerajinan maupun karya seni dari bahan kayu dapat memberikan nilai yang positif bagi perkembangan seni dan budaya yang ada di masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat penerapan ragam hias pada bahan kayu.

  1. Menambah keindahan. Artinya dengan adanya ragam hias akan menjadikan karya yang terbuat dari bahan kayu semakin indah dan menarik.
  2. Menambah nilai ekonomis. Artinya dengan memberikan ragam hias pada produk kerajinan atau karya seni dari bahan kayu menjadikan karya tersebut semakin bernilai ekonomis tinggi. Semakin rumit dan panjang proses pembuatan ragam hiasnya akan semakin mahal harganya.
  3. Sebagai simbolisasi nilai-nilai kebudayaan dalam sebuah masyarakat. Artinya ragam hias yang terdapat pada sebuah benda memiliki arti atau makna tertentu sesuai kepercayaan masyarakat pembuatnya.

Uji Kompetensi

Pengetahuan
  1. Jelaskan tiga teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu!
  2. Jelaskan tiga manfaat penerapan ragam hias pada bahan kayu!
  3. Apa yang dimaksud dengan penerapan ragam hias pada bahan kayu?
  4. Sebutkan jenis alat untuk mengukir pada bahan kayu?
  5. Sebutkan contoh penerapan ragam hias pada bahan kayu?
Keterampilan

Buatlah penerapan ragam hias pada kayu (talenan, sandal kayu, kota kayu, asbak kayu dan sejenisnya)! Pilih salah satu!

Sumber: https://www.senibudayaku.com/