Showing posts with label PAI. Show all posts
Showing posts with label PAI. Show all posts

Thursday, February 10, 2022

Menghormati Orang Tua dan Guru serta Menyayagi Sesama (Materi PAI Kelas 7 Semester 2)


Hormat dan Patuh kepada Orang tua

Siapakah orang yang paling dekat dengan kita sejak dilahirkan? Ya, pasti mereka adalah orang tua. Ayah dan ibu yang membawa kita ada di dunia ini tentunya dengan izin Allah Swt. Betapa besar jasa ayah dan ibu sehingga kita tidak akan mampu membalas kebaikannya. Jasa mereka yang sungguh luar biasa di antaranya adalah:

a. Ibu mengandung dengan susah payah kemudian melahirkan dengan perjuangan antara hidup dan mati.

b. Ibu menyusui selama dua tahun dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.

c. Ayah dan ibu memelihara kita mulai dari kandungan sampai anak siap untuk hidup mandiri.

d. Dengan tanpa lelah, ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Ayah dan ibu selalu mendidik dan memberi bekal untuk pendidikan anaknya.

f. Ayah dan ibu memberikan kasih sayangnya dengan ikhlas tanpa meminta balasan dari anaknya.

Besarnya jasa orang tua mendorong kita untuk berbuat baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana firman-Nya:


Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. (Q.S. Al-Baqarah/2 : 83).

Pada penggalan ayat َ, Allah Swt. menegaskan bahwa kita harus berbuat baik kepada kedua orangtua. Terkait dengan ini, Imam Abu Daud dan al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amr sebagai berikut:

Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: “Seseorang datang kepada Rasulullah Saw. dan berkata, “Aku akan berbaiat kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Saw. bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis. (H.R. Ibnu Ma'jah)

Hadis di atas memerintahkan kepada kita sebagai anak agar tidak boleh mengecewakan kedua orang tua. Perilaku menghormati kedua orangtua dapat diwujudkan melalui beberapa hal sebagai berikut.

a. Saat orang tua masih hidup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Menghormati dan memperlakukan mereka dengan sopan.
2) Mematuhi perintahnya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.
3) Membantu pekerjaan mereka.
4) Membahagikan keduanya.

b. Terhadap orang tua yang sudah meninggal dapat dilakukan di antaranya dengan cara sebaga berikut.

1) Memohon ampunan kepada Allah Swt. untuk orang tua.
2) Menunaikan wasiatnya.
3) Menyambung silarahmi yang pernah dilakukan oleh orang tua.
4) Menjaga nama baik mereka.


Hormat dan Patuh kepada Guru

Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada guru. Guru mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Mereka mengajarkan manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, maupun
bangsa dan negara. Berkat didikan guru, manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan. Kedudukan yang tinggi di hadapan manusia dan Allah Swt terdapat pada orang yang berilmu. Dalam hal ini Allah Swt. berfirman:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. al-Muja'dalah/58:11)

Perwujudan berbakti kepada guru dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Rendah hati, sopan, dan menghargai guru karena guru adalah orangtua di sekolah.

b. Mengucapkan salam apabila bertemu dengannya.

c. Memerhatikan dan mendengarkannya, baik di dalam maupun di luar kelas.

d. Melaksanakan serta mematuhi perintah dan nasehatnya dengan ikhlas.


Empati

Empati adalah kondisi mental atau perasaan yang membuat diri dalam keadaan, pikiran, atau perasaan yang sama dengan orang lain. Empati dapat dipahami pula sebagai kemampuan memahami kondisi orang lain dan memiliki dorongan untuk bertindak membantunya. Rasa iba atau kasihan kepada orang yang terkena musibah dapat dipandang pula sebagai empati. Sikap empati dianjurkan oleh Islam, seperti yang diisyaratkan pada Q.S. al-Nisa/4:8.

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.

Ayat di atas menjelaskan pemberian hadiah sebagai penggembira pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin ketika pembagian warisan. Penumbuhan kepedulian kepada mereka dianjurkan oleh agama. 

Sikap empati akan timbul ketika seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, menempatkan diri sebagai orang lain, dan menjadi seperti orang yang sedang merasakan. 

Sikap empati sangat diperhatikan oleh Nabi Muhammad Saw. seperti disebutkan pada hadis berikut.

Dari Abu Musa r.a., dia berkata, Rasululllah Saw. bersabda, “orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan. (H.R. al-Bukhari)

Hadis di atas mengajarkan manusia untuk bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang terkena musibah, temannya merasakan penderitaan seperti orang tersebut. Begitu pula, ketika mereka gembira, temannya pun merasakan kegembiraannya. Perilaku sombong dan egois sangat dilarang oleh Islam. Agama memerintahkan manusia untuk dapat mewujudkan sikap empati terhadap sesama. Sikap ini akan menimbulkan kepedulian untuk membantu orang yang membutuhkan. Semoga kalian dapat mewujudkan perilaku empati. Perwujudan sikap empati dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Tanggap atau peka terhadap perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
b. Merasakan apa yag dialami oleh orang yang terkena musibah.
c. Berlatih mengorbankan harta milik sendiri untuk membantu orang lain.
d. Berusaha membahagiakan orang lain.

Inspirasi Islami untuk Menghormati Orang Tua dan Guru serta Empati terhadap Sesama.

a. Menghormati Orang Tua

Menghormati orang tua merupakan bentuk dari bir al-walidain yaitu berbuat baik terhadap kedua orang tua. Kita harus mampu mewujudkan untuk bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka. Beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua antara lain sebagai berikut.

1) Berbakti kepada orang tua merupakan jihad di jalan Allah Swt. sehingga diberi pahala besar karena keikhlasan berbakti kepada orang tuanya.
2) Berbakti kepada orang tua merupakan kunci untuk masuk surga.
3) Berbakti kepada orang tua dapat melebur dosa.
4) Berbakti kepada orang tua dapat memberikan keberkahan hidup.
5) Berbakti kepada orang tua akan mendapatkan telaga Nabi Muhammad Saw. di surga.
6) Berbakti kepada orang tua akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di surga.

b. Menghormati Guru

Guru merupakan orang yang mendidik siswa-siswinya untuk menjadi lebih baik dari aspek prestasi akademik, non akademik, dan akhlak mulia. Guru adalah orang tua kedua setelah orang tua kandung atau orang tua asuh di sekolah. Seorang siswa wajib mematuhi perintah guru. Sikap terbaik kepada guru adalah dengan cara memuliakan dan tidak menghina atau mencaci-makinya. Rasulullah Saw. memerintahkan kepada umat Islam untuk menghormati guru sebagai salah satu jalan menuju keberkahan ilmu yang bermanfaat dan menjadikan kita orang yang berakhlak mulia. 

Guru adalah pewaris para Nabi dalam bidang keilmuan. Mereka adalah penyampai syariat sehingga kita dapat berperilaku dengan baik dan berakidah yang benar. Dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi, dijelaskan bahwa orang yang merendahkan gurunya akan mendapatkan azab, yaitu rezekinya sempit, ilmunya tidak bermanfaat, dan meninggal dunia tanpa iman. Keutamaan hormat kepada guru adalah sebagai berikut.

1) Berbakti kepada guru merupakan jihad di jalan Allah Swt. sehingga Allah Swt. memberi pahala besar bagi peserta didik yang taat kepada gurunya.
2) Berbakti kepada guru dapat melebur dosa yang telah dilakukan
3) Berbakti kepada guru akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di hadapan Allah Swt.
4) Berbakti kepada guru akan dilancarkan rezekinya oleh Allah Swt.
5) Berbakti kepada guru diberikan keberkahan dan kemanfaatan ilmu.
6) Berbakti kepada guru diberikan iman yang kuat sampai ajal menjemputnya.

c. Empati

Banjir, tanah longsor, kebakaran, gunung meletus, gempa, dan tsunami kapan saja bisa terjadi. Akibat dari bencana alam ini banyak orang yang menjadi korban dan memerlukan bantuan. Mereka sangat menderita, kondisi rumah yang rusak parah, harta benda hilang, keluarga sakit, bahkan ada yang meninggal dunia akibat bencana alam tersebut. Apakah kamu pernah berempati kepada orang lain yang terkena bencana alam tersebut? Sikap empati merupakan salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan berempati, kita dapat menghargai orang lain, bertambahnya rasa cinta kasih, merasakan apa yang dirasakan, saling membantu, dan meningkatkan rasa persaudaraan.

Pengetahuan

II. Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Mengapa kita harus hormat dan berbakti kepada orang tua?
2. Tuliskan tiga cara hormat dan berbakti kepada orang tua yang masih hidup dalam kehidupan sehari-hari!
3. Mengapa kita harus hormat dan berbakti kepada guru?
4. Tuliskan tiga cara hormat dan berbakti kepada guru dalam kehidupan sehari-hari!
5. Tuliskan tiga contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari!

Wednesday, January 26, 2022

Iman kepada malaikat Allah SWT (Materi Kelas 7 Semester 2)

 


Allah Swt. menciptakan makhluk di dunia ini ada dua macam yaitu makhluk yang bisa dilihat dan yang tidak dapat dilihat oleh mata. Contoh makhluk yang dapat dilihat oleh mata di antaranya adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Sementara makhluk yang tidak dapat dilihat atau makhluk gaib antara lain malaikat, jin, dan setan.

Keberadaan malaikat dapat dipahami sebagai perantara antara Allah Swt. dan manusia sebagai makhluk-Nya. Dalam hal ini, sikap kita sebagai seorang muslim wajib percaya terhadap makhluk Allah Swt. yang gaib. Keyakinan seseorang terhadap adanya malaikat akan menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik. Jika keyakinannya sudah benar, maka ia malu untuk berbuat dosa karena setiap apa ia kerjakan akan diawasi oleh malaikat.

Malaikat sangat patuh dalam menjalankan perintah-perintah dari Allah Swt. Mereka selalu bertasbih dan berzikir kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, apabila kita beriman kepada malaikat, kita harus merasa malu kepada mereka yang selalu memuliakan, patuh dalam beribadah, ikhlas dalam beramal saleh, dan selalu mendoakan agar kita mendapatkan ampunan dari Allah Swt.

1. Dalil Naqli Iman kepada Malaikat Allah Swt.

Iman kepada malaikat termasuk rukun iman. Malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang diciptakan dari nur Ilahi (cahaya Allah Swt.). Mereka bertugas untuk mengurusi berbagai urusan yang diperintah oleh-Nya.

Iman kepada malaikat berarti mengakui keberadaan mereka yang selalu taat kepada Allah Swt. Allah Swt. telah menciptakan berbagai makhluk dengan keadaan dan bentuk yang beragam. Malaikat diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya. Mereka tidak pernah membangkang dan tidak pula merasa letih. Allah Swt. mengisyaratkan-nya dalam Q.S. al-Anbiya/21:19



Ayat di atas menjelaskan bahwa malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang taat dalam melaksanakan tugas. Mereka yakin bahwa Allah Swt. senantiasa mengetahui apa yang sedang dan akan dikerjakan. Malaikat sepenuhnya percaya tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan
Allah Swt. Ingin tahu tentang sifat dan perilaku mereka? Mari kita baca uraian berikut.

Sifat dan perilaku malaikat antara lain adalah:

a. Selalu patuh kepada Allah Swt. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.

b. Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah Swt. Jibril kadang-kadang datang kepada Nabi Muhammad Saw. menyamar seperti sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi dan terkadang seperti sahabat dari Arab Badui.
c. Tidak makan dan minum.
d. Tidak memiliki jenis kelamin.
e. Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah Swt.
f. Senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
g. Berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah.

Setelah mengetahui sifat-sifatnya, kita akan mengkaji perbedaannya dengan sifat jin dan manusia. Sifat-sifat jin antara lain yaitu: a) diciptakan dari nyala api, b) makhluk gaib, c) ada yang patuh dan durhaka, d) memiliki nafsu, dan e) seperti manusia, mereka makan dan minum.

Sedangkan sifat manusia antara lain yaitu: a) berasal dari tanah, b) makhluk kasat mata, c) seperti jin, ada yang taat dan durhaka, d) memiliki potensi biologis, seperti makan dan minum, e) potensi berpikir yang dapat berubah, dan f) memiliki hawa nafsu.

Malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda. Malaikat sebagai zat tetapi tidak diberikan kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah Swt. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk menyangkal atau durhaka kepada Allah Swt.

2. Nama dan Tugas Malaikat

Secara umum, tugas malaikat adalah sebagai berikut:

a. menyampaikan wahyu atau risalah kepada para nabi.
b. meneguhkan hati para hamba-hamba Allah Swt. yang tulus.
c. menjaga orang-orang yang beriman baik di dunia maupun di akhirat.
d. perantara untuk melaksanakan hukuman bagi orang-orang yang kafir.
e. mendorong manusia untuk berbuat baik.

Di bawah ini dipaparkan nama malaikat berikut tugasnya:

a. Jibril
Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh]al-Quds, Ruh al-Amin, dan Namus.
b. Malaikat Mika’il
Malaikat Mika’il bertugas mengatur kesejahteraan makhluk seperti mengatur awan, menurunkan hujan, mengatur angin, dan membagibagikan rezeki.
c. Malaikat
Israfil
Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala) baik saat dimulainya hari kiamat maupun saat hari kebangkitan di Padang Mahsyar.
d. Malaikat
Izra’il
Malaikat Izra’il bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup baik manusia, jin, iblis, setan, maupun malaikat apabila telah tiba waktunya.
e. Malaikat
Munkar
Malaikat Munkar bertugas menanya orang yang berada dalam kubur.
f. Malaikat
Nakir
Malaikat Nakir bertugas menanya orang yang berada dalam kubur.
g. Malaikat
Raqib
Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan yang baik pada setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
h. Malaikat ‘Atid
Malaikat ’Atid bertugas mencatat semua pekerjaan yang jelek setiap manusia sejak aqil baligh sampai akhir hayat.
i. Malaikat
Ridwan
Malaikat Rid]wan adalah bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
j. Malaikat
Malik
Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah adalah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.

3. Introspeksi Diri sebagai Buah Keimanan kepada Malaikat Allah Swt.

Beriman kepada malaikat Allah Swt. memiliki beberapa hikmah yaitu, sebagai berikut:

a. Motivasi untuk mewujudkan ketaatan kepada Allah Swt. dengan bercermin diri kepada ketaatan malaikat.
b. Menimbulkan kewaspadaan dalam berperilaku dengan perasaan diawasi oleh malaikat.
c. Tetap optimis untuk berusaha karena Allah Swt. akan memberi ilmu melalui Malaikat Jibril dan memberi rezeki melalui Malaikat Mika’il.
d. Berusaha dengan optimis dilandasi keyakinan bahwa Allah Swt. akan memberikan rezeki melalui malaikat yang ditugaskannya.
e. Mendorong peningkatan amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

4. Mewujudkan Perilaku Beriman kepada Malaikat Allah Swt.

Perwujudan perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat
antara lain:

a. Berperilaku jujur;
b. Patuh dan taat;
c. Ikhlas dalam melaksanakan tugas;
d. Hati-hati dalam berbicara dan bertindak;
e. Berempati pada orang yang membutuhkan bantuan;
f. Menjadi teladan bagi lingkungan sekitar;
g. Selalu berusaha memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik;
h. Menampilkan pribadi yang rendah hati;
i. Selalu berusaha untuk mencari dan memohon hidayah kepada Allah Swt;
j. Menampilkan perilaku bersyukur;
k. Berupaya mencari rezeki yang baik dan juga halal;
l. Memohon kepada Allah SWT untuk diselamatkan dalam menghadapi berbagai macam musibah dan hari kiamat;
m. Berusaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian;
n. Memiliki niat yang baik dalam melakukan perbuatan;
o. Berpikir positif;
p. Bekerja keras.

Pengetahuan

II. Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan makna keberadaan malaikat bagi kehidupan manusia!
2. Tuliskan perbedaan manusia, jin dan malaikat!
3. Jelaskan fungsi iman kepada malaikat Allah Swt.!
4. Berikan 2 contoh perilaku beriman kepada malaikat
Israfil !
5. Berikan 2 contoh perilaku beriman kepada malaikat Munkar dan 
Nakir !

Monday, January 10, 2022

Materi Inspirasi Al-Qur'an untuk kebaikan hidup kelas 7 semester 2