Showing posts with label Seni Budaya. Show all posts
Showing posts with label Seni Budaya. Show all posts

Wednesday, September 8, 2021

Memainkan alat musik sederhana (bermain musik ansambel) kelas 7 semester 1


Sejarah Musik Ansambel

Ansambel merupakan permainan musik yang disajikan dengan jumlah beberapa orang atau sekelompok orang dan juga jumlah alat musik tertentu, baik alat musik sejenis maupun alat musik yang berbeda. Pada awalnya, musik ansambel disebut dengan musik kamar (Chamber Music, Musica de Camera). Hal itu terjadi pada zaman Barok sekitar tahun 1600-1750. Pada waktu itu musik ansambel dilantunkan dengan jenis musik yang terdiri dari alat-alat gesek dan alat-alat tiup saja.

Nama musik ansambel dikaitkan dengan kondisi sebuah ruangan khusus yang tidak terlalu luas. Hingga pada tahun 1750, ansambel atau musik kamar ini menjadi dipentaskan pada orang banyak, dan dikenal seperti saat ini.

Bermain musik Ansambel adalah memainkan alat musik secara bersama-sama namun untuk alat musik melodis harus dibunyikan dengan nada yang sama. Artinya antara alat musik yang satu dengan alat musik yang lain harus dibunyikan dengan nada yang sama. 

Musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik dan kemudian memainkan lagu dengan aransemen yang sederhana. Kemudian untuk lagunya bisa dinyanyikan secara Unisono. Maka tersajilah musik Ansambel yang bagus.

Jika ingin lebih terasa merdu bisa ditambah dengan keyboard. Alat musik ritmis bisa dibunyikan bersama-sama maupun difariasi.

Musik Ansambel berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 kelompok

  1. Alat Musik Ritmis : Alat musik ini berfungsi untuk mengatur irama. Contoh : Triangle, Gendang, dan ketipung.
  2. Alat Musik Melodis : Alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu. Alat musik ini harus memiliki nada sehingga dapat mengeluarkan rangkaian nada. Contoh : rebab dan mandolin.
  3. Alat Musik Harmonis : Alat musik yang difungsikan sebagai pengiring dan dapat mengeluarkan paduan nada sekaligus. Contoh : Sampek dan sasando.

Musik Indonesia indonesia sangat beragam mulai dari musik tradisional sampai pada musik modern.antara lain dangdut dan musik keroncong. Masing-masing alat musik memiliki karakteristik tersndiri yang tersebar hingga sudut pulau. 

Angklung (diakui oleh UNESCO) sebagai warisan Budaya. Angklung adalah alat musik dari daerah jawa barat dan Banten. Dulu musik angklung banyak digunakan untuk bunyi-bunyian tari dalam rangka dikaruniai panen padi yang melimpah ruah. tradisi ini sudah mulai pudar dikalangan kaum muda sehingga mereka tidak mengenal secara detail bentuk bentuk nada yang dinyanyikan.

seseorang yang mengembangkan angklung sebagai musik disekolah dengan laras diatonik adalah Daeng Sutisna. Seorang guru yang berasal dari kuningan Jawa Barat.  Pak Daeng S membuat angklung melodi dan Angklung pengiring. Angklung melodi terdiri dari dua tabung bambu dengan nada sama, kemudian untuk angklung pengiring terdiri dari 3 nada yang berbeda (akor).

Musik Indonesia

Musik Indonesia adalah alat musik yang memang berasal dari Indonesia. Baik alat musiknya masih tradisional maupun Modern. Namun Kesemuanya asli dari Indonesia. Kemudian berkembang juga gaya musik atau style musik yang asli dari indonesia, walaupun sekarang sudah menggunakan alat musik modern buatan luar negeri dalam hal ini bisa dikolaborasikan. Yaitu jenis musik Keroncong dan Dangdut.

Di indonesia terdiri dari beberapa daerah, dan masing-masing daerah melahirkan beberapa alat musik. Misalnya Angklung (Banten, Jawa Barat). Seruling Bambu (Sulawesi, NTT), Sasando (Kab. Rotedau NTT), Kolintang (Minahasa, Sulawesi Utara).

 

Friday, September 3, 2021

Bernyanyi secara unisono Bab 3 kelas 7 Semester 1


 A. Indikator Pembelajaran

Peserta didik mampu: 

1. menjelaskan pengertian unisono. 

2. menyebutkan ciri-ciri khas dalam bernyanyi secara unison. 

3. menjelaskan istilah-istilah unison. 

4. menyanyikan notasi lagu Dari Sabang Sampai Merauke dengan baik dan benar. 

5. menyanyikan lirik lagu dengan dan intonasi yang tepat

B. Uraian Materi 

1. Bernyanyi Secara Unisono 

Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Menyanyi jenis ini sering disebut dengan menyanyi perseorangan. Menyanyi secara unisono tidak dapat dilakukan seorang diri, tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Saat menyanyi unisono dibutuhkan kerjasama dan saling peduli, sehingga suara yang ditimbulkan menjadi harmoni. 

Warisan budaya Indonesia beraneka ragam. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia dikelompokkan menjadi: warisan alam, cagar alam atau situs. Warisan budaya yang telah diakui dunia atau UNESCO antara lain Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Komodo di NTT, Taman Nasional Leuser di Aceh, Candi Borobudur dan Prambanan, situs manusia purba di Sangiran, wayang kulit, keris, batik, angklung, subak di Bali, Noken di Papua, dan tari Saman dari Aceh. 

Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokonya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono. 

2. Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia

TEKNIK VOKAL adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Pada acara pencarian bakat di televesi istilah - istilah dalam teknik vokal serig kita dengar dari komentar dewan juri. Istilah-istilah pada teknik vocal antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah. Berikut ini arti istilah tersebut: 

a. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. 

b. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. 

c. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. 

d. Teknik Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut: 

1) Pernapasan Dada 



Dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah. Namun, kelemahannya sang penyanyi akan mudah kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai ketika bernyanyi. 

2) Pernapasan Perut 



Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih. Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara sangat keras. Namun, perna asan perut tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi.

3) Pernapasan Diafragma 



Saat diafragma menegang atau lurus rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyakbanyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur. Dalam pernapasan diafragma udara ditarik sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma. Kemudian, udara dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernyanyi. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara murni dengan napas yang panjang 

3. Berlatih Vokal 

Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu model (lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik). Lagu model tersebut dinyanyikan dengan cara nada dasar secara berturutturut naik dan turun. 

Beberapa istilah dalam teknik vocal: 

a. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. 

b. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. 

c. Intonasi adalah rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. 

d. Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga sanggup memantulkan suara pembawaan. 

Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik antara lain memahami tema lagu, unsur-unsur musik (tanda tempo, dinamik, tanda ekspresi, irama dan birama) pesan dan kesan yang disampaikan dari lagu tersebut, kesulitan-kesulitan lagu gaya, dan klimaks lagu. Teknik pernapasan dalam bernyanyi unisono dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu: 

a. pernapasan bahu melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu, cara seperti ini tidak baik untuk bernyanyi. 

b. pernapasan dada melakukan pernapasan degan membusungkan dada ketika menarik napas. cara seperti ini tidak baik untuk menyanyi. 

c. pernapasan diafragma (pernapasan rongga perut) melakukan pernapasan dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma. cara ini merupakan pernapasan yang optimal. 

4. Aktivias Mengasosiasi 

Nyanyikan lagu Halo-Halo Bandung Ciptaan: Ismail Marzuki secara berturut dengan mengubah nada dasar lebih tinggi. Kemudian, nyanyikan berangsur-angsur menjadi bertambah tinggi. Setelah itu, nyanyikan dengan nada lebih rendah dan tambah rendah. Nyanyikan juga lagu Halo-Halo Bandung dengan dinamik lain misalkan stakato legato. 

Wednesday, February 17, 2021

Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Bahan tekstil memiliki keanekaragaman jenis dan bahan dasar yang berasal dari alam. Bahan dasar tekstil akan mempengaruhi sifat dari bahan tekstil yang telah diproduksi.

Jenis Serat
Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis) dan galian (asbes, logam).
Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang berasal dari serat tersebut adalah bahan wol. Sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan bahan tekstil sutra.

Serat buatan (termoplastik)  merupakan bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah berupa Dacron, polyester, nylon.

Serat galian adalah bahan yang berasal dari dalam tanah, contoh asbes dan logam, benang logam, bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon, tula dan bahan rajutan.
Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis benang, seperti; benang emas, benang perak, tembaga dan aluminium. Selain itu, ada pula benang logam yang dilapisi dengan plastik.
Apabila benang logam tersebut akan di tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara.
Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti;borkat, lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesia antara lain: songket bali, songket pandai sikek, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket kalimantan, songket jambi dll.

Sifat Bahan Tekstil

Untuk dapat melakukan pemeliharan bahan tekstil dengan tepat dan benar, terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifat dari bahan tersebut:
Katun
Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air, mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi, katun lenan tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih licin dan mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya pada permukaan bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya
Wol
Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan ia akan menjadi lunak karena kenyalnya berkurang. Wol mengikat, panas, karena serabut wol keriting. Udara dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak tahan akan nyengat.
Sutera
Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngenyat, banyak menghisap air dan bila dipergunakan memberi rasa sejuk.
Dacron, Polyester dan Nylon
Bahan tekstil ini apabila dicuci cepat menjadi kering, tidak kusut jadi tidak perlu di setrika, kuat dan tahan lama dipergunakan, lebih tahan panas.
Brokat, Lame dan Songket
Bahan tekstil yang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.
Sumber:
http://dandicka93.blogspot.com/2012/06/jenis-dan-sifat-bahan-tekstil.html
id.wikipedia.org/wiki/Tekstil