Negara-negara ASEAN selama ini telah menjalin kerja sama secara aktif di berbagai bidang. Kerja sama itu meluas dari bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, hingga keamanan dan Pendidikan.
Bentuk kerja sama yang ada di antara negara-negara anggota ASEAN sangat beragam. Kerja sama itu dibentuk untuk mengatasi masalah serta menampung sekaligus mewujudkan keinginan negara-negara anggota ASEAN.
Bentuk kerja sama yang ada di antara negara-negara anggota ASEAN sangat beragam. Kerja sama itu dibentuk untuk mengatasi masalah serta menampung sekaligus mewujudkan keinginan negara-negara anggota ASEAN.
Jika diringkas, tujuan dari berbagai bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di berbagai bidang adalah sebagai berikut:
- Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial: Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri.
- Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan: Kerja sama di bidang ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan perdamaian antarnegara di ASEAN.
- Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan: Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional.
- Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi: Berbagai kerja sama diwujudkan untuk terciptanya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkesinambungan di negara-negara ASEAN.
Berikut ini bentuk-bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di berbagai bidang:
1. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan
Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan contohnya menyepakati adanya ZOPFAN, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia), dan Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF).
Selain itu, kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik telah mewujudkan ASEAN Regional Forum (ARF) yang membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian di Asia Tenggara.
Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan adalah:
- Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT).
- Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).
- Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
- Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
- Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.
- Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi & kekonsuleran, kelembagaan antarparlemen.
2. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya
Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang sosial-budaya bertujuan menciptakan kerukunan dan kemajuan bersama. Kerja sama ASEAN di bidang sosial-budaya tersebut dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development).
Contoh bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial-budaya adalah sebagai berikut:
- Pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
- Membantu kaum perempuan dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan; Menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan;
- Pengembangan sumber daya manusia;
- Peningkatan kesejahteraan;
- Program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
- Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
- Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA));
- Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.
Kerja sama antara negara-negara ASEAN di bidang pendidikan selama ini terus dijalankan dalam bentuk bilateral dan multirateral. Kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional negara-negara anggota ASEAN.
Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang pendidikan adalah:
Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang pendidikan adalah:
- ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012), dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Di forum ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.
- Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni ke pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang.
- Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).
- Olimpiade di bidang pendidikan sering digelar di level regional Asia Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.
4. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi
Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi terus berkembang. Puncaknya adalah ketika pemimpin negara-negara ASEAN bersepakat untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Istilahnya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi terus berkembang. Puncaknya adalah ketika pemimpin negara-negara ASEAN bersepakat untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Istilahnya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kesepakatan itu bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN di tengah persaingan ketat ekonomi Asia, terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi China (Tiongkok) dan India.
Selain itu, MEA juga dibentuk untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di kawasan Asia Tenggara dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan perkembangan industri dan mengerek pertumbuhan ekonomi.
MEA dibentuk untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN, yakni: tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan tingkat dinamika pembangunan yang lebih tinggi dan terintegrasi; pengentasan masyarakat ASEAN dari kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang merata dan berkelanjutan.
Karena itu, MEA memiliki 4 karakterisik utama, yaitu pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dan kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, serta kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.
Secara bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain sebagainya.
Pembentukan MEA akan membuka peluang tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN mengisi berbagai posisi di Indonesia, misalnya, yang kekurangan sumber daya manusianya. Maka, kondisi ini diharapkan mendorong penduduk Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN.
Dengan demikian, kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi akan semakin luas dan bersaing bebas antarnegara-negara ASEAN.
EmoticonEmoticon