Showing posts with label IPS. Show all posts
Showing posts with label IPS. Show all posts

Tuesday, January 11, 2022

Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan

 


Tujuan Pembelajaran:

  1. Setelah berdiskusi mengenai kelangkaan, kamu mampu menjeaskan dampak dan penyebab kelangkaan dengan tepat.
  2. Setelah membaca materi kebutuhan manusia, kamu mampu menyebutkan jenis kebutuhan, faktor yang memengaruhi kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan dengan tepat.
  3. Setelah mengamati kegiatan sekitar, kamu mampu menjelaskan kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi dengan tepat.
  4. Setelah membaca materi permintaan, penawaran, pasar dan harga, kamu mampu menjelaskan hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan, serta penawaran dengan tepat.
  5. Setelah berdiskusi mengenai peran iptek dalam kegiatan ekonomi, kamu mampu menjelaskan dampak iptek dan peran iptek dalam menunjang kegiatan ekonomi dengan benar.
  6. Setelah berdiskusi mengenai peran kewirausahaan, kamu mampu menjelaskan ciri - ciri jiwa wirausaha dengan benar.
  7. Setelah berdiskusi mengenai hubungan kelangkaan dengan permintaan-penawaran, kamu mampu menjelaskan peran pasar dalam pemenuhan kebutuhan dengan tepat. 
Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan jumlahnya beragam. Tidak mungkin manusia dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri. Begitu satu kebutuhan dipenuhi, akan muncul kebutuhan lain. Seiring majunya peradaban, kebutuhan manusia makin beragam. Beragamnya kebutuhan manusia dapat menyebabkan masalah ekonomi yaitu kelangkaan.

    A. Kelangkaan

Kelangkaan adalah ketidak seimbangan antara kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan.


Kelangkaan merupakan masalah ekonomi, karena menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya kebutuhan sebagian atau seluruh kebutuhan manusia. 
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi untuk mencapai kemakmuran. 

Selain sebagai makhluk ekonomi, manusia berperan sebagai makhluk sosial. Peran ini tidak lepas dari fakta manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Contohnya, manusia membeli sayuran dan ikan dari pedagang di pasar. Setiap manusia akan berinteraksi dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi ini menunjukkan manusia selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri.

Di satu sisi kebutuhan manusia tidak terbatas. Di sisi lain alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas. Kesenjangan antara jumlah kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas disebut kelangkaan. Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya membuat skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia juga perlu bersikap bijak dan rasional dalam memanfaatkan sumber daya alam. Itu artinya pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara efektif dan efisien berdasarkan prinsip ekonomi.

1. Kelangkaan sebagai Permasalahan Ekonomi Manusia

Amatilah aktifitas masyarakat di lingkungan sekitarmu! Sepanjang hari setiap orang melakukan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang bertani, beternak dan berdagang. Ada pula yang bekerja sebagai karyawan atau buruh pabrik. Bahkan, ada yang bekerja di sektor jasa. Bagaimana aktivitas masyarakat zaman dahulu?

Pada zaman praaksara kehidupan manusia masih bersifat tradisional. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pada masa praaksara akan berburu dan meramu. Seiring majunya cara berpikir dan kebudayaan, manusia mulai hidup menetap dan bercocok tanam. Untuk memperoleh kebutuhan yang tidak dapat diproduksi sendiri mereka malakukan barter. Akan tetapi, cara barter belum dapat memenuhi kebutuhan hidup yang terus bertambah. Kondisi ini disebabkan barang-barang yang dimiliki belum banyak tersedia. Pada saat itu belum tersedia uang sebagai saran tukar-menukar.

Pada perkembangannya kebutuhan manusia semakin bertambah, sedangkan barang dan/atau jasa serta sumber daya alam jumlahnya terbatas. Potensi sumber daya antara satu daerah dengan daerah lain juga berbeda. Ada daerah memiliki sumber daya alam melimpah. Ada pula daerah yang minim sumber daya alam. Perbedaan kekayaan sumber daya alam ini akan mendorong terjadinya interaksi antardaerah. Interaksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dilihat dari kajian geografis, masalah ekonomi antar daerah berbeda-beda. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki beragam bentuk muka bumi. Kondisi ini berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Kondisi sosial suatu wilayah tidak terlepas dari kondisi fisiknya. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia hakikatnya bergantung kondisi lingkungan fisik dan kualitas manusianya. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika pembangunan di suatu wilayah berkembang baik. Akan tetapi, hingga saat ini ketersediaan sumber daya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Belum lagi dengan tidak sebandingnya jumlah sumber daya dengan jumlah kebutuhan masyarakat. Fakta inilah yang menimbulkan kelangkaan.

Apa masalah yang muncul di perkotaan?Di kota – kota umumnya terdapat pemukiman kumuh dihuni para pendatang yang belum berhasil mewujudkan impiannya. Daerah terpencil terjadi karena secara geografis terletak di daerah yang sulit dijangkau seperti dilereng gunung, di kepulauan maupun di tengah hutan. Daerah tersebut mengalami perubahan pembangunan, meskipun sebenarnya kaya sumber daya alam. Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan kondisi social masyarakat.

Kondisi geografis wilayah Indonesia yang beragam harus disikapi dengan pembangunan sarana perhubungan. Banyak daerah tidak dapat dijangkau karena kondisi jalan rusak parah seperti jalan – jalan di kawasan Sumatra dan Kalimantan. Pemukiman kumuh menjadi polemic di perkotaan. Pembangunan di segala sector, termasuk di desa hendaknya memperhatikan kondisi social ekonomi yang berlaku di masyarakat sehingga tidak terjadi ketimpangan. Hubungan antar pulau disikapi dengan membangun jalur pelayaran dan penerbangan. Jalur pelayaran dilakukan dengan membangun pelabuhan dan jalur penerbangan dengan membangun bandara.

Upaya pengembangan wilayah antar pulau, penyediaan pelayaran dan penerbangan merupakan prioritas yang terus dirintis. Aspek social harus diperhatikan dalam pengembangan wilayah agar proses pembangunan tidak berbenturan dengan nilai – nilai masyarakat setempat. Berdasarkan kajian wilayah dan kondisi wilayah yang berbeda tersebut menyebabkan masalah ekonomi yang rumit. Terjadi kesenjangan sumber daya diantara wilayah – wilayah tersebut. Di suatu daerah kelebihan sumber daya dan di daerah lain kekurangan sumber daya. Kesenjangan tersebut menimbulkan permasalahan ekonomi terutama dalam penyediaan barang dan jasa. Salah satu upaya agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi tersebut sebaiknya pendistribusian sumber daya termasuk didalamnya distribusi sumber daya manusia.

Dari uraian tadi jelas bahwa kebutuhan manusia demikian banyaknya, sedangkan barang – barang dan jasa serta sumber – sumber alam lain yang menjadi bahan untuk menghasilkan barang dan jasa yang jumlahnya terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia akan menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh kebutuhan hidup. Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia itu berarti munculnya masalah pemenuhan kebutuhan, yang kemudian masalah itu dikenal dengan masalah ekonomi.

Pembahasan tentang kelangkaan tidak lepas dari ketersediaan sumber daya yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal. Bagaimana dengan kelangkaan sumber daya manusia (SDM)? Kelangkaan SDM berkaitan dengan rendahnya kualitas SDM di suatu wilayah. SDM berkualitas rendah biasanya kurang terdidik, terlatih, terampil, pengalaman dan kreatif. Sementara itu, Kelangkaan sumber daya modal disebabkan keterbatasan modal untuk melaksanakan kegiatan produksi. 
 

2. Kebutuhan Manusia

Setiap rumah tangga dapat menerapkan skala prioritas kebutuhan dengan memperhatikan tingkat pendapatan. Dari daftar kebutuhan tersebut dibuat urutan kebutuhan yang paling mendesak atau penting. Kebutuhan tersebut yang akan dipenuhi terlebih dahulu. Dengan demikian, setiap rumah tangga dapat memanfaatkan alat pemuas kebutuhan secara cermat. Selain itu, alat pemuas tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap barang dan/jasa yang harus dipenuhi. Jika barang dan/atau jasa tersebut tidak dipenuhi, akan memengaruhi kelangsungan hidup. Sebagai contoh ketika ada orang yang lapar, orang tersebut membutuhkan makanan. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, kelangsungan hidup orang yang bersangkutan akan terganggu.

Kebutuhan adalah suatu keinginan manusia terhadap suatu barang atau jasa dan menuntut adanya pemenuhan, apabila tidak dipenuhi akan berdampak negatif pada kelangsungan hidupnya. 

Kebutuhan manusia bersifat beragam dan tidak terbatas. Kebutuhan manusia juga terus berkembang dan bertambah sejalan dengan perkembangan waktu. Secara umum, kebutuhan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Menurut Tingkat Kepentingan (Intensitas)

Menurut tingkatan kepentingan atau itensitas, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1) Kebutuhan primer atau pokok yaitu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan primer memungkinkan manusia hidup layak. Contoh kebutuhan primer antara lain makan, pakaian dan perumahan.

2) Kebutuhan Sekunder (tambahan) yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi tidak akan memengaruhi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan sekunder muncul akibat pengaruh interaksi dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan sekunder antara lain pendidikan, komputer, olahraga, hiburan (rekreasi) dan sepeda.

3) Kebutuhan tersier atau mewah yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan ini tidak mutlak harus dipenuhi setiap orang. Kebutuhan ini disesuaikan dengan kondisi keuangan tiap-tiap orang. Kebutuhan ini biasanya berhubungan dengan status sosial. Tujuan pemenuhan barang tersier adalah memperoleh prestise atau menaikkan status sosial dalam masyarakat. Contoh kebutuhan tersier antara lain mobil, vila, home theater dan liburan ke luar negeri.

Perlu diketahui pengelompokkan kebutuhan menurut tingkat kepentingan bersifat dan berbeda antarorang. Kondisi itu disesuaikan dengan tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan status sosial dalam masyarakat.

b. Menurut Sifat

Menurut sifatnya kebutuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) Kebutuhan jasmani atau fisik yaitu kebutuhan yang dipenuhi untuk memperoleh kondisi tubuh yang sehat dan bugar. Dengan memenuhi kebutuhan ini, kondisi jasmani seseorang makin sehat dan bugar. Contoh kebutuhan jasmani antara lain olahraga, makan, minum dan obat.

2) Kebutuhan rohani atau jiwa yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kejiwaan manusia. Tujuan seseorang memenuhi kebutuhan ini adalah memperoleh ketenangan, ketenteraman dan kenyamanan hidup. Jika mampu memenuhi kebutuhan ini, seseorang merasa puas, aman dan tenang. Contoh kebutuhan rohani antara lain pendidikan, beribadah, piknik dan berinteraksi sosial di lingkungan masyarakat.

c. Menurut Waktu Pemenuhan

Menurut waktu pemenuhannya, kebutuhan dikelompokkan sebagai berikut:

1) Kebutuhan sekarang yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini juga dan tidak dapat ditunda. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, kelangsungan hidup manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan sekarang antara lain makanan bagi orang yang kelaparan, minuman bagi orang yang kehausan dan obat bagi orang yang sedang sakit.

2) Kebutuhan masa depan yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi pada masa depan. Pemenuhan kebutuhan ini dapat direncanakan pada saat ini. Contoh kebutuhan masa depan adalah menabung, mengikuti asuransi, tabungan haji dan dana pensiun.

3) Kebutuhan sepanjang waktu yaitu kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan sepanjang hidup manusia. Manusia akan merasakan manfaatnya melalui pemenuhan kebutuhan ini. Contoh kebutuhan sepanjang waktu adalah pendidikan sebagai media belajar dan menambah wawasan.

d. Menurut Subjek yang Membutuhkan

Menurut subjek yang membutuhkan, kebutuhan manusia dikelompokkan sebagai berikut:

1) Kebutuhan pribadi atau individu yaitu kebutuhan yang muncul dalam diri seseorang sesuai dengan selera dan keinginannya. Kebutuhan ini dirasakan oleh diri pribadi seseorang dan dapat terpenuhi secara pribadi. Kebutuhan individu setiap orang berbeda-beda. Sebagai contoh kebutuhan sekolahmu berbeda dengan kebutuhan sekolah kakakmu. Kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan nelayan.

2) Kebutuhan sosial atau kolektif yaitu kebutuhan yang diperlukan sekelompok orang secara bersama dalam menjalani kehidupan sosial. Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan penyediaan fasilitas publik. Contoh kebutuhan kolektif adalah jalan, transportasi publik, listrik, rumah sakit dan media telekomunikasi.

Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran dan Teknologi

 

Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran dan Teknologi. Salah satu alasan terjadinya interaksi antar ruang adalah adanya kelebihan-dan kekurangan yang dimiliki oleh satu daerah (ruang) terhadap daerah (ruang) lain, kelebihan dan kekurangan tersebut akan membuat timbulnya variasi kebutuhan dan keperluan lainnya. 

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia harus melakukan suatu kegiatan yang disebut dengan produksi. Dengan produksi, memungkinkan untuk memakai sendiri, atau menjualnya kepada orang lain. Namun demikian, kita tidak mungkin dapat memproduksi sendiri semua barang-barang kebutuhan yang kita butuhkan, oleh sebab itu, maka kita memerlukan orang lain. Hubungan yang terjadi antar kedua produsen ini kemudian kita sebut sebagai kegiatan jual-beli (kegiatan ekonomi).

Pada mulanya, manusia tidak melakukan jual beli, karena kebutuhannya disediakan oleh alam, namun seiring dengan berjalannya waktu, sumber daya alam yang menyediakan bahan pangan semakin sempit, ditambah dengan sistem kepemilikan lahan, maka manusia semakin sulit memenuhi kebutuhan dengan cara mengambil dari alam, apa lagi masyarakat perkotaan. Sampai dengan saat ini jumlah kebutuhan yang diproduksi manusia lebih banyak dari kebutuhan yang disediakan alam.

Indonesia dikaruniai dengan alam yang begitu kaya,yang memiliki potensi besar baik pada kekayaan yang terkandung dalam tanah, dipermukaan tanah, dan di air. Kekayaan alam yang terdapat di dalam tanah misalnya adalah minyak, batu bara, emas, dan barang tambang lainnya. sementara kekayaan yang terdapat di permukaan tanah adalah, potensi tanah kita yang sangat subur, membuat banyak tanaman yang dapat tumbuh diatas tanah Indonesia.

Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang

Potensi yang terdapat di air, baik air tawar maupun air asin (laut) Indonesia sangat besar, yang tidak berlebihan jika kita kembali menjadi negara maritim. Ditambah dengan iklim Indonesia yang memiliki dua musim, membuat Indonesia semakin berpotensi untuk menjadi negara agraria. Sehingga jika dimanfaatkan dengan baik, tentu kesejahteraan bangsa Indonesia bukan hanya menjadi cita-cita belaka. Kebutuhan yang dapat diproduksi baik oleh alam, dan manusia disetiap daerah memiliki variasinya masing-masing, karena tidak semua barang dapat diproduksi disatu tempat yang sama, hal ini disebabkan oleh adanya potensi alam yang berlainan. keterbatasan antarruang juga berakibat pada adanya keunggulan dan kekurangan yang bervariasi. Selain itu, Keterbatasan antar ruang tersebut juga menimbulkan adanya penawaran, permintaan dan teknologi yang berbeda.

Adanya penawaran dan permintaan akan produk mengakibatkan munculnya aktivitas perdagangan. Potensi sumber daya alam apa saja yang ada di sekitar tempat tinggalmu? lihatlah tabel di halaman berikut dengan jenis-jenis sumber daya alam dan potensi yang tersebar di wilayah Indonesia.

Provinsi Sumber Daya Alam
Aceh Semen Andalas, pupuk AAF, minyak, emas, dan perak
Sumatra Utara Minyak bumi, kertas, tekstil, dan ban mobil
Sumatra Barat Semen, tenun, timah, batubara, dan granit
Riau Minyak bumi, emas, perak, bauksit, dan kertas
Kepulauan Riau Batubara
Jambi Batubara, emas, minyak bumi, dan karet
Sumatra Selatan Minyak bumi, batubara, karet, dan pupuk polipropilen
Bangka Belitung Timah
Bengkulu Emas, perak, dan batubara
Lampung Emas, pupuk, kopi, dan sapi potong
Jakarta Pupuk TSP, tekstil, kayu lapis, susu, logam, dan benang
Jawa Barat Minyak, teh, susu, sutra alam, baterai, kertas, semen, beras, dan pupuk
Banten Minyak, baja, pipa, dan semen
Jawa Tengah Semen, pupuk, kertas, kayu lapis, dan perkapalan
D.I. Yogyakarta Batik, rokok, cerutu, emas, perak, dan kosmetik
Jawa Timur Semen, perkapalan, kertas, pupuk, baterai, kaca, alkohol, kayu lapis, kereta api, garam, tembakau, cengkih, dan rokok
Bali Tenun
Nusa Tenggara Timur Semen Kupang, mangan, dan minyak Cendana
Nusa Tenggara Barat Emas, perak, dan mangan
Kalimantan Barat Bauksit, intan, minyak kelapa, rotan, dan karet
Kalimantan Tengah Minyak kelapa, minyak bumi, intan, karet, dan rotan
Kalimantan Selatan Batubara, intan, bijih besi, dan rotan
Kalimantan Timur Kayu lapis, gas alam cair, minyak bumi, tenun, kristal, dan timah
Kalimantan Utara Minyak, gas, kelautan, dan tambang
Sulawesi Utara Minyak kelapa, emas, marmer, mangan, gips, dan kayu
Sulawesi Tengah Emas, bijih besi, nikel, dan mika
Sulawesi Tenggara Nikel, minyak kelapa, aspal, dan kapur
Gorontalo Emas, tembaga, tekstil, dan kayu
Maluku Emas, minyak bumi, dan minyak kayu putih
Maluku Utara Minyak bumi, nikel, minyak kayu putih, dan asbes
Papua Barat Minyak bumi, kayu gelondong, kayu lapis, emas, perak, aluminium, asbes, dan tembaga
Papua Tembaga, minyak bumi, kayu lapis, marmer, aluminium, asbes, dan kayu gelondong

Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa persebaran sumber daya alam antara satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda. Suatu daerah dapat dikenal sebagai penghasil barang tambang. Akan tetapi, daerah lain juga dapat dikenal sebagai penghasil hasil hutan atau pertanian. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan keadaan geografis.

Perbedaan potensi daerah ini juga menyebabkan perbedaan keunggulan masing-masing daerah. Perbedaan potensi daerah bisa terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan komparatif tersendiri.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia. Pengelolaan tambang-tambang tersebut masih didominasi pihak asing. Kondisi tersebut mengakibatkan tingginya pemasukan negara dari sektor pertambangan. Pengelolaan sumber daya alam membutuhkan sumber daya manusia yang baik serta penguasaan teknologi yang unggul.

Apa itu Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta, atau dibeli pada suatu harga tertentu. Hukum permintaan berlaku berbanding berbalik dengan harga barang. Jika harga barang naik, maka permintaan atas barang tersebut akan turun, dan sebaliknya jika harga turun maka permintaan barang tersebut akan mengalami kenaikan.

Contoh permintaan yang dipengaruhi oleh keterbatasan antarruang adalah, kota lamongan yang tidak dapat memproduksi buah apel sendiri, maka masyarakat lamongan akan melakukan permintaan pada kota yang dapat memproduksi apel, seperti Kota Malang/Batu.

Apa Itu Penawaran

Penawaran adalah banyaknya barang atau jasa yang siap untuk ditawarkan oleh produsen kepada calon konsumen. Hukum penawaran berlaku berbanding lurus dengan harga barang, semakin tinggi harga maka barang yang akan ditawarkan akan semakin banyak, dan begitu juga sebaliknya, semakin kecil harga maka akan semakin sedikit barang yang akan ditawarkan. Contoh Penawaran yang dipengaruhi oleh keterbatasan antarruang seperti, Batu/Malang sebagai produsen Apel akan menawarkan barangnya ke wilayah, dan ke tempat-tempat lainnya yang tidak dapat memproduksinya.

Teknologi

Secara tradisional, bentang alam akan mempengaruhi teknologi yang diciptakan oleh manusia. Misalnya pada permukaan lahan yang berbentuk lereng, petani akan membuat sawah dengan sistem terasering. Sementara itu, lahan terasering memerlukan cangkul yang berbeda dengan lahan dengan permukaan rata. Dan kemajuan pada hari ini juga mendorong untuk terciptanya diverensiasi produk dari hasil produksi alam/manusia.

Keterbatasan antarruang akan mempengaruhi permintaan atas bahan kebutuhan atau teknologi lainnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

1. Harga barang
2. Harga barang pengganti
3. Ketersediaan subtitusi
4. Selera
5. Jumlah kebutuhan, dan
6. Ramalan dimasa yang akan datang.

Sebagaimana hukum permintaan, jika harga suatu barang naik maka permintaan terhadap barang tersebut akan menurun. Faktor permintaan ini juga dipengaruhi oleh harga barang pengganti, dan barang subtitusi. Jika terdapat variasi barang yang sama maka permintaan akan berang tersebut juga akan mengalami penurunan. 

Selain harga, dan ketersediaan barang subtitusi, permintaan atas barang tertentu juga dipengaruhi oleh masalah selerah, kebutuhan dan ramalan di masa yang akan datang. Ramalan terhadap suatu barang akan berpengaruh terhadap permintaan barang tersebut. Misalnya, barang "A" diramalkan akan terjadi kelangkaan dimasa yang akan datang, maka orang akan berbondong-bondong untung melakukan permintaan, dan tak jarang juga sampai pada penimbunan, untuk mengambil keuntungan dimasa yang akan datang.

Adanya proses penawaran, dan permintaan tersebut akan mempengaruhi kegiatan produksi, baik produksi, permintaan dan penawaran adalah merupakan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi berjalan jika terdapat pelaku ekonomi.

Sumber: https://bebaskoro.blogspot.com/
               https://maglearning.id/

Tuesday, October 26, 2021

Pluralitas Masyarakat Indonesia (IPS Kelas 8 Semester 1)

Kompetensi Inti:

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar:

3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

Indikator:

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

- menjelaskan pengertian interaksi sosial terhadap pluralitas.

- menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap integrasi dan konflik.


Pengertian Pluralitas Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau adat istiadat. Kondisi geografis dan sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan berbagai pekerjaan masyarakat Indonesia di berbagai tempat.

Kekayaan dan kemajemukan suku, ras, agama, pekerjaan dan lainnya yang dimiliki bangsa Indonesia membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki sifat plural. Dalam bahasa Inggris kata “plural” berarti jamak, lalu “pluralitas” diartikan sebagai kemajemukan. Sehingga, pengertian pluralitas bangsa Indonesia adalah kemajemukan atau keberagaman masyarakat Indonesia.

Pluralitas adalah keberagaman atau kemajemukan yang terdapat dalam suatu bangsa yang mendorong tumbuhnya persatuan dan kesatuan. Jenis-jenis pluralitas diantaranya seperti pluralitas dalam agama, pluralitas dalam budaya, pluralitas dalam suku bangsa, pluralitas dalam pekerjaan dan lain sebagainya.

Selain itu, ada istilah multikultutal yang juga berkaitan dengan keragaman. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak serta culture yang berarti kebudayaan.

Pengertian masyarakat multikultural ialah masyarakat dengan kebudayaan lebih dari dua. Masyarakat multikultural terdiri dari beragam budaya sebagai sumber nilai terjaganya kestabilan kehidupan. Fungsi keragaman budaya tersebut adalah untuk melindungi identitas dan integrasi sosial masyarakat.

Faktor Penyebab Pluralitas Masyarakat Indonesia

Berikut ini faktor penyebab terjadinya pluralitas dalam masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu:

Faktor Sejarah

Sejarah menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan kaum pendatang dari Yunan Selatan. Saat itu bangsa Yunan Selatan mulai berkembang dan mengembangkan kebudayaan mereka di Indonesia. Bangsa  Yunan Selatan datang secara bergelombang ke Indonesia. Gelombang pertama disebut Proto Melayu yang tinggal di sejumlah wilayah  di Indonesia lalu mereka melahirkan suku Batak dan Toraja. Sedangkan gelombang kedua disebut Deutero Melayu atau Neo Melayu, bangsa asing yang datang ke Indonesia seperti India, Arab, Belanda, dan Cina kemudian berbaur dengan suku asli di Indonesia.

Faktor Geografi

Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan dikelilingi  lautan. Selain itu, Indonesia adalah negara vulkanis yang memiliki banyak pegunungan. Kedua faktor tersebut menyebabkan terjadinya isolasi geografi atau batas daerah dengan daerah lain di Indonesia.

Akibat adanya isolasi geografi laut, hubungan antar pulau terhambat. Sehingga setiap pulau berkembang sesuai kondisi alam yang tersedia dan menyebabkan suku dan kebudayaan yang dimiliki setiap pulau berbeda.

Akibat adanya isolasi geografi gunung, hubungan antar satu daerah terhambat. Meski budaya  di daerah tersebut tetap sama, namun dalam satu pulau bisa terjadi perbedaan suku bangsa.

Faktor Iklim

Secara umum, Indonesia memiliki iklim tropis yang panas. Jika setiap daerah memiliki iklim berbeda maka itu disebut dengan iklim setempat. Perbedaan iklim akibat iklim setempat menimbulkan tata cara hidup dan juga pola perilaku masyarakat berbeda.

Faktor Letak

Letak Indonesia sangat strategis karena berada di jalur pelayaran dunia. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua, yakni Asia dan Australia serta diapit dua samudra, yakni Pasifik dan Hindia. Dengan posisinya, Indonesia menjadi negara terbuka yang sangat mudah berbaur dengan budaya bangsa asing.

Faktor Agama

Perbedaan kebudayaan suku bangsa juga dipengaruhi oleh faktor agama. Dahulu sebelum agama masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Dalam perkembangannnya, sebagian masyarakat ada membaurkan kepercayaan lokal dengan agama.

Perbedaan Agama

Setiap agama memiliki arahan berbeda dalam menjalankan ibadah atau upacara keagamaan. Dengan memahami kegiatan agama lain selain yang kita anut maka dalam diri kita akan menumbuhkan sikap toleransi. Contohnya, ketika umat Islam menjalankan salat Idul fitri  maka umat agama lain perlu paham karena itu adalah suatu ibadah dari agama islam.

Toleransi beragama bukan mencampurkan ajaran agama, namun saling menghormati serta membantu menumbuhkan keamanan dan kenyamanan bagi umat beragama.

Agama Islam
Agama Islam merupakan agama yang paling banyak dianut masyarakat Indonesia. Berdasarkan sensus yang dilakukan pada 2010, 87,2% penduduk Indonesia menganut agama Islam. Agama Islam diprediksi masuk ke Indonesia pada abad VII lalu kerajaan bercorak Islam berkembang  di Indonesia.

Terdapat beberapa hari besar umat Islam  diantaranya  hari raya Idul fitri dan hari raya Idul adha. Selain itu, hari Jumat adalah hari penting dimana semua laki-laki wajib pergi ke masjid untuk menjalankan shalat Jumat berjamaah .

Selain itu ada pula perayaan hari penting dalam islam, seperti tahun baru hijrah,  maulid Nabi Muhammad SAW, dan  nuzululquran.

Agama Kristen Protestan
Perkembangan Kristen Protestan di Indonesia terjadi sekitar abad ke-16 yakni pada masa penjajahan Belanda. Pada abad ke-20, agama ini berkembang dengan pesat ditandai datangnya para misionaris dari Eropa ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Agama Kristen Katolik
Meski belum ada bukti kuat, diperkirakan bahwa agama kristen katolik masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-8 di Sumatra Utara. Agama ini masuk ke Indonesia bersama dengan kedatangan Portugis dan juga bangsa Spanyol.

Penyebaran agama katolik roma di Indonesia merupakan salah satu tujuan Portugis ke Indonesi. Penyebaran tersebut diawali di Maluku pada tahun 1534.  Kemudian pelopor misionaris Kristen bernama Fransiskus Xaverius datang ke Maluku sekitar tahun 1546-1547 untuk membaptis ribuan pribumi disana. Kemudian, para misionaris tersebut terus menyebarkan agama ini ke berbagai wilayah Indonesia.

Setiap tanggal 25 Desember, umat kristen katolik merayakan hari raya Natal. Selain itu, ada juga hari penting yang diperingati seperti Paskah dan  Kenaikan Isa Almasih.

Agama Hindu
Agama Hindu diprediksi masuk ke Indonesia pada awal abad Masehi. Terdapat beberapa upacara keagamaaan agama Hindu diantaranya hari raya Galungan, Nyepi dan Saraswati.

Agama Buddha
Agama Buddha diprediksi berkembang bersamaan agama Hindu. Salah satu kerajaan di Indonesia menjadi pusat pengajaran agama Buddha di Asia Tenggara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berada di wilayah Sumatera.

Ada beberapa upacara keagamaan agama buddha diantaranya Hari Raya Waisak dan Ulambana.

Agama Konghucu
Perkembangan agama Konghucu di Indonesia telah terjadi selama berabad-abad, banyak ditemukan klenteng di Indonesia yang biasanya dipakai sebagai tempat ibadah umat Konghucu.  Agama ini memiliki banyak hari penting, namun hari raya Imlek menjadi hari raya yang dikenal secara umum karena ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia.

Perbedaan Budaya

Menurut Koentjaraningrat (1996), kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni buddhayah yang  merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau kekal. Ada 3 bentuk budaya menurut J.J. Hoenigman, antara lain:

Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal dari suatu kebudayaan yakni dalam bentuk gagasan, ide, norma, nilai, peraturan dan lainnya  yang bersifat abstrak dan tak bisa disentuh. Letak ide dan gagasan berasal dari dalam pikiran manusia.

Kebudayaan hasil pemikiran manusia bisa dilihat dalam bentuk karya tulis seperti karangan, buku dan lain sebagainya.

Aktivitas (Tindakan)
Sistem sosial dalam masyarakat merupakan wujud kebudayaan dalam bentuk aktivitas atau tindakan. Sistem sosial merupakan aktivitas berinteraksi, kontak juga bergaul antar manusia berdasarkan norma yang berlaku. Karena bersifat konkret, maka semua yang terjadi bisa diamati dan diarsipkan.

Artefak (Karya)
Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikansebagai hasil dari kegiatan, perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat, ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya yang menyeluruh antara lain:

  • Peralatan dan perlengkapan hidup manusia seperti tempat tinggal, pakaian, alat rumah tangga, senjata, alat produksi, transportasi, dan lainnya.
  • Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi seperti pertanian, produksi, distribusi  dan lainnya.
  • Sistem kemasyarakatan, mulai dari kekerabatan, organisasi politik, hukum dan juga perkawinan.
  • Bahasa baik lisan maupun tulisan.
  • Kesenian mulai dari seni rupa, seni suara dan lainnya.
  • Sistem Religi  atau sistem kepercayaan.
  • Perbedaan lokasi.
Perbedaan Agama/Keyakinan


Setiap agama mewariskan hasil kebudayaan di Indonesia. Peninggalan agama Hindu dan Buddha banyak  berupa patung dan relief pada dinding candi yang berisi ajaran untuk umatnya. Peninggalan agama Islam berupa  seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid. Faktor penyebab perbedaan budaya tersebut dipengaruhi oleh  adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi yang ada.

Perbedaan Suku Bangsa

Terdapat sekitar 300 suku bangsa di Indonesia dengan populasi suku Jawa paling banyak yakni sekitar 41% dari keseluruhan.  Secara berurutan, suku Sunda, suku Melayu, dan suku Madura menempati suku terbesar di Indonesia.

Berikut ini contoh nama suku bangsa dan lokasi paling banyak ditempati.

[table id=3 /]

Walaupun ada berbagai suku bangsa di Indonesia, semua bebas tinggal di berbagai tempat di Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki derajat yang sama. Faktor penyebab terjadinya perbedaan suku bangsa di Indonesia tak lepas dari sejarah nenek moyang Indonesia.

Beragam suku di Indonesia hidup berdampingan dan harmonis sejak ribuan tahun lalu. Hal ini terbukti dengan keterbukaan suku bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan suku bangsa lain untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara bahkan melakukan perkawinan.

Perbedaan Pekerjaan

Untuk memenuhi kebutuhan, maka setiap orang melakukan pekerjaan. Ada beragam pekerjaan yang tersedia baik itu di bidang  formal ataupun nonformal.

Pekerjaan formal merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan pelaku usaha resmi baik pemerintah maupun swasta, contohnya pegawai bank, pegawai pemerintah, guru dan lain sebagainya. Pekerjaan formal menyebabkan individu terikat secara langsung dengan sistem dan aturan yang berlaku.

Berbeda dengan pekerjaan nonformal yang dilakukan petani, pemilik bengkel dan pelaku usaha mandiri lainnya. Dimana mereka bekerja dengan mandiri, tanpa bergantung dengan orang lain.

Pekerjaan yang ada semuanya mulia dan memiliki derajat yang sama selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta  semua profesi saling membutuhkan dimana jika tidak ada guru, maka tak ada polisi dan dokter. Jika tak ada petani, maka guru, dokter dan polisi bisa kelaparan dan seterusnya

Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

Peran dan fungsi keragaman budaya yang dimiliki Indonesia dalam pembangunan nasional, diantaranya yaitu:

  • Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
  • Mengembangkan Kebudayaan Nasional
  • Tertanamnya Sikap Toleransi
  • Saling Melengkapi Hasil Budaya
  • Mendorong Inovasi Kebudayaan

Itulah pembahasan tentang Pluralitas Masyarakat Indonesia. Semoga bermanfaat!

Reference:

https://ips.pelajaran.co.id/pluralitas-masyarakat-indonesia/

another books

Friday, October 15, 2021

Pengertian, Bentuk, Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial


eftucorner.blogspot.com -Indonesia dikenal dengan keragaman masyarakatnya yang dipengaruhi oleh mobilitas sosial

Mobilitas sosial masyarakat Indonesia merupakan pendorong terjadinya keragaman.

Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial? 

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.


Kemudian istilah sosial mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.


Dikutip dari KBBI, mobilitas adalah gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat, baik secara fisik maupun secara sosial.

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. 

Dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII oleh Mukminan dkk (2017), mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.


Contoh mobilitas sosial dalam masyarakat di antaranya seorang pensiunan pegawai biasa beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha yang sukses.


Kemudian contoh lain, seorang anak pengusaha sukses yang ingin mengikuti jejak ayahnya membuka usaha lain, tapi gagal dan akhirnya bangkrut.


Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah.

Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya. 

Contoh ketika seorang guru naik jabatan menjadi seorang kepala sekolah. Ini merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial. 

Mobilitas sosial juga dipengaruhi oleh adanya interaksi sosial antar masyarakat. Jika tidak ada interaksi sosial maka tidak akan terjadi mobilitas sosial.

Pengertian Mobilitas Sosial menurut Para Ahli

1. Paul B. Horton


Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.


2. Kimball Young dan Raymond W. Mack


Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya.


3. Anthony Giddens


Mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.


4. Horton & Hunt


Mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

Lalu, bagaimanakah bentuk-bentuk mobilitas sosial yang lainnya? Simak dari penjelasan berikut ini, yuk!

Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Berikut penjelasannya.

1. Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik lebih tinggi maupun lebih rendah. 

- Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)

Mobilitas vertikal ke atas adalah mobilitas yang terjadi karena adanya

peningkatan status atau kedudukan seseorang.

Atau naiknya status orang-orang dari status sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi. 

Misalnya: seorang guru yang naik jabatan menjadi kepala sekolah, seorang karyawan yang naik jabatan menjadi manajer. 

- Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)

Mobilitas vertikal ke bawah adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang. 

Proses ini juga akan menimbulkan perubahan hak dan kewajiban.

Misalnya: seorang pegawai yang diturunkan pangkatnya karena melakukan pelanggaran aturan. 

2. Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. 

Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. 

Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang. 

Misalnya, ketika ada kepala sekolah yang pindah tugas ke sekolah lain untuk menjadi kepala sekolah juga. 

Berarti kepala sekolah tersebut mengalami mobilitas horizontal, karena ia masih menjabat menjadi kepala sekolah namun berpindah tempat kerja. 

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial


Terdapat beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu:


1. Faktor Struktural


Mobilitas sosial masyarakat Indonesia bukan berdasarkan keturunan melainkan prestasi. Memang keturunan memiliki peran penting dalam perjuangan mobilitas sosial.


Anak orang kaya mudah untuk memperoleh modal usaha dibandingkan anak orang miskin.

Namun, pada masa sekarang, banyak orang miskin yang menjadi kaya karena kegigihannya dalam berusaha.


Demikian halnya banyak kasus orang kaya tiba-tiba miskin karena terlena dengan kekayaannya, lantas menjadi santai menjalani hidup.


2. Faktor Individu


Masing-masing individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Meski dua orang memiliki keterampilan dan pengetahuan belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal ini disebabkan keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Contohnya, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki ambisi dan komitmen dalam hidup. Orang tersebut dapat dikatakan mengalami mobilitas sosial ke atas, sementara yang satunya tidak mengalami mobilitas sosial ke atas.


3. Faktor Sosial


Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya. Apabila seorang tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi.


4. Faktor Ekonomi


Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer.


5. Faktor Politik


Kondisi negara yang aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi politik dalam negeri tidak menentu.


6. Kemudahan dalam Akses Pendidikan


Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan.


Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


Masih dikutip dari buku yang sama, berikut beberapa faktor penghambat mobilitas sosial.


1. Kemiskinan


Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas.


2. Diskriminasi


Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan banga, suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia. Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia.


Latihan Soal:


1. Apa yg dimaksud dengan mobilitas sosial?

2. Sebutkan faktor-faktor pendorong mobilitas sosial!

3. Sebutkan faktor-faktor penghambat mobilitas sosial!

4. Sebutkan bentuk-bentuk mobilitas sosial!

5. Jelaskan apa yang dimaksud mobilitas horizontal!


References: 


-https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/08/31/mengenal-mobilitas-sosial-pengertian-bentuk-faktor-pendorong-dan-penghambat?page=all


-https://bobo.grid.id/read/082867557/apa-yang-dimaksud-dengan-mobilitas-sosial-ini-pengertian-dan-bentuknya?page=all