Kompetensi Inti:
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar:
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
Indikator:
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:
- menjelaskan pengertian interaksi sosial terhadap pluralitas.
- menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap integrasi dan konflik.
Pengertian Pluralitas Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau adat istiadat. Kondisi geografis dan sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan berbagai pekerjaan masyarakat Indonesia di berbagai tempat.
Kekayaan dan kemajemukan suku, ras, agama, pekerjaan dan lainnya yang dimiliki bangsa Indonesia membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki sifat plural. Dalam bahasa Inggris kata “plural” berarti jamak, lalu “pluralitas” diartikan sebagai kemajemukan. Sehingga, pengertian pluralitas bangsa Indonesia adalah kemajemukan atau keberagaman masyarakat Indonesia.
Pluralitas adalah keberagaman atau kemajemukan yang terdapat dalam suatu bangsa yang mendorong tumbuhnya persatuan dan kesatuan. Jenis-jenis pluralitas diantaranya seperti pluralitas dalam agama, pluralitas dalam budaya, pluralitas dalam suku bangsa, pluralitas dalam pekerjaan dan lain sebagainya.
Selain itu, ada istilah multikultutal yang juga berkaitan dengan keragaman. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak serta culture yang berarti kebudayaan.
Pengertian masyarakat multikultural ialah masyarakat dengan kebudayaan lebih dari dua. Masyarakat multikultural terdiri dari beragam budaya sebagai sumber nilai terjaganya kestabilan kehidupan. Fungsi keragaman budaya tersebut adalah untuk melindungi identitas dan integrasi sosial masyarakat.
Faktor Penyebab Pluralitas Masyarakat Indonesia
Berikut ini faktor penyebab terjadinya pluralitas dalam masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu:
Faktor Sejarah
Sejarah menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan kaum pendatang dari Yunan Selatan. Saat itu bangsa Yunan Selatan mulai berkembang dan mengembangkan kebudayaan mereka di Indonesia. Bangsa Yunan Selatan datang secara bergelombang ke Indonesia. Gelombang pertama disebut Proto Melayu yang tinggal di sejumlah wilayah di Indonesia lalu mereka melahirkan suku Batak dan Toraja. Sedangkan gelombang kedua disebut Deutero Melayu atau Neo Melayu, bangsa asing yang datang ke Indonesia seperti India, Arab, Belanda, dan Cina kemudian berbaur dengan suku asli di Indonesia.
Faktor Geografi
Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan dikelilingi lautan. Selain itu, Indonesia adalah negara vulkanis yang memiliki banyak pegunungan. Kedua faktor tersebut menyebabkan terjadinya isolasi geografi atau batas daerah dengan daerah lain di Indonesia.
Akibat adanya isolasi geografi laut, hubungan antar pulau terhambat. Sehingga setiap pulau berkembang sesuai kondisi alam yang tersedia dan menyebabkan suku dan kebudayaan yang dimiliki setiap pulau berbeda.
Akibat adanya isolasi geografi gunung, hubungan antar satu daerah terhambat. Meski budaya di daerah tersebut tetap sama, namun dalam satu pulau bisa terjadi perbedaan suku bangsa.
Faktor Iklim
Secara umum, Indonesia memiliki iklim tropis yang panas. Jika setiap daerah memiliki iklim berbeda maka itu disebut dengan iklim setempat. Perbedaan iklim akibat iklim setempat menimbulkan tata cara hidup dan juga pola perilaku masyarakat berbeda.
Faktor Letak
Letak Indonesia sangat strategis karena berada di jalur pelayaran dunia. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua, yakni Asia dan Australia serta diapit dua samudra, yakni Pasifik dan Hindia. Dengan posisinya, Indonesia menjadi negara terbuka yang sangat mudah berbaur dengan budaya bangsa asing.
Faktor Agama
Perbedaan kebudayaan suku bangsa juga dipengaruhi oleh faktor agama. Dahulu sebelum agama masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Dalam perkembangannnya, sebagian masyarakat ada membaurkan kepercayaan lokal dengan agama.
Perbedaan Agama
Setiap agama memiliki arahan berbeda dalam menjalankan ibadah atau upacara keagamaan. Dengan memahami kegiatan agama lain selain yang kita anut maka dalam diri kita akan menumbuhkan sikap toleransi. Contohnya, ketika umat Islam menjalankan salat Idul fitri maka umat agama lain perlu paham karena itu adalah suatu ibadah dari agama islam.
Toleransi beragama bukan mencampurkan ajaran agama, namun saling menghormati serta membantu menumbuhkan keamanan dan kenyamanan bagi umat beragama.
Agama Islam
Agama Islam merupakan agama yang paling banyak dianut masyarakat Indonesia. Berdasarkan sensus yang dilakukan pada 2010, 87,2% penduduk Indonesia menganut agama Islam. Agama Islam diprediksi masuk ke Indonesia pada abad VII lalu kerajaan bercorak Islam berkembang di Indonesia.
Terdapat beberapa hari besar umat Islam diantaranya hari raya Idul fitri dan hari raya Idul adha. Selain itu, hari Jumat adalah hari penting dimana semua laki-laki wajib pergi ke masjid untuk menjalankan shalat Jumat berjamaah .
Selain itu ada pula perayaan hari penting dalam islam, seperti tahun baru hijrah, maulid Nabi Muhammad SAW, dan nuzululquran.
Agama Kristen Protestan
Perkembangan Kristen Protestan di Indonesia terjadi sekitar abad ke-16 yakni pada masa penjajahan Belanda. Pada abad ke-20, agama ini berkembang dengan pesat ditandai datangnya para misionaris dari Eropa ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Agama Kristen Katolik
Meski belum ada bukti kuat, diperkirakan bahwa agama kristen katolik masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-8 di Sumatra Utara. Agama ini masuk ke Indonesia bersama dengan kedatangan Portugis dan juga bangsa Spanyol.
Penyebaran agama katolik roma di Indonesia merupakan salah satu tujuan Portugis ke Indonesi. Penyebaran tersebut diawali di Maluku pada tahun 1534. Kemudian pelopor misionaris Kristen bernama Fransiskus Xaverius datang ke Maluku sekitar tahun 1546-1547 untuk membaptis ribuan pribumi disana. Kemudian, para misionaris tersebut terus menyebarkan agama ini ke berbagai wilayah Indonesia.
Setiap tanggal 25 Desember, umat kristen katolik merayakan hari raya Natal. Selain itu, ada juga hari penting yang diperingati seperti Paskah dan Kenaikan Isa Almasih.
Agama Hindu
Agama Hindu diprediksi masuk ke Indonesia pada awal abad Masehi. Terdapat beberapa upacara keagamaaan agama Hindu diantaranya hari raya Galungan, Nyepi dan Saraswati.
Agama Buddha
Agama Buddha diprediksi berkembang bersamaan agama Hindu. Salah satu kerajaan di Indonesia menjadi pusat pengajaran agama Buddha di Asia Tenggara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berada di wilayah Sumatera.
Ada beberapa upacara keagamaan agama buddha diantaranya Hari Raya Waisak dan Ulambana.
Agama Konghucu
Perkembangan agama Konghucu di Indonesia telah terjadi selama berabad-abad, banyak ditemukan klenteng di Indonesia yang biasanya dipakai sebagai tempat ibadah umat Konghucu. Agama ini memiliki banyak hari penting, namun hari raya Imlek menjadi hari raya yang dikenal secara umum karena ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia.
Perbedaan Budaya
Menurut Koentjaraningrat (1996), kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau kekal. Ada 3 bentuk budaya menurut J.J. Hoenigman, antara lain:
Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal dari suatu kebudayaan yakni dalam bentuk gagasan, ide, norma, nilai, peraturan dan lainnya yang bersifat abstrak dan tak bisa disentuh. Letak ide dan gagasan berasal dari dalam pikiran manusia.
Kebudayaan hasil pemikiran manusia bisa dilihat dalam bentuk karya tulis seperti karangan, buku dan lain sebagainya.
Aktivitas (Tindakan)
Sistem sosial dalam masyarakat merupakan wujud kebudayaan dalam bentuk aktivitas atau tindakan. Sistem sosial merupakan aktivitas berinteraksi, kontak juga bergaul antar manusia berdasarkan norma yang berlaku. Karena bersifat konkret, maka semua yang terjadi bisa diamati dan diarsipkan.
Artefak (Karya)
Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikansebagai hasil dari kegiatan, perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya yang menyeluruh antara lain:
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia seperti tempat tinggal, pakaian, alat rumah tangga, senjata, alat produksi, transportasi, dan lainnya.
- Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi seperti pertanian, produksi, distribusi dan lainnya.
- Sistem kemasyarakatan, mulai dari kekerabatan, organisasi politik, hukum dan juga perkawinan.
- Bahasa baik lisan maupun tulisan.
- Kesenian mulai dari seni rupa, seni suara dan lainnya.
- Sistem Religi atau sistem kepercayaan.
- Perbedaan lokasi.
Setiap agama mewariskan hasil kebudayaan di Indonesia. Peninggalan agama Hindu dan Buddha banyak berupa patung dan relief pada dinding candi yang berisi ajaran untuk umatnya. Peninggalan agama Islam berupa seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid. Faktor penyebab perbedaan budaya tersebut dipengaruhi oleh adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi yang ada.
Perbedaan Suku Bangsa
Terdapat sekitar 300 suku bangsa di Indonesia dengan populasi suku Jawa paling banyak yakni sekitar 41% dari keseluruhan. Secara berurutan, suku Sunda, suku Melayu, dan suku Madura menempati suku terbesar di Indonesia.
Berikut ini contoh nama suku bangsa dan lokasi paling banyak ditempati.
[table id=3 /]Walaupun ada berbagai suku bangsa di Indonesia, semua bebas tinggal di berbagai tempat di Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki derajat yang sama. Faktor penyebab terjadinya perbedaan suku bangsa di Indonesia tak lepas dari sejarah nenek moyang Indonesia.
Beragam suku di Indonesia hidup berdampingan dan harmonis sejak ribuan tahun lalu. Hal ini terbukti dengan keterbukaan suku bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan suku bangsa lain untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara bahkan melakukan perkawinan.
Perbedaan Pekerjaan
Untuk memenuhi kebutuhan, maka setiap orang melakukan pekerjaan. Ada beragam pekerjaan yang tersedia baik itu di bidang formal ataupun nonformal.
Pekerjaan formal merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan pelaku usaha resmi baik pemerintah maupun swasta, contohnya pegawai bank, pegawai pemerintah, guru dan lain sebagainya. Pekerjaan formal menyebabkan individu terikat secara langsung dengan sistem dan aturan yang berlaku.
Berbeda dengan pekerjaan nonformal yang dilakukan petani, pemilik bengkel dan pelaku usaha mandiri lainnya. Dimana mereka bekerja dengan mandiri, tanpa bergantung dengan orang lain.
Pekerjaan yang ada semuanya mulia dan memiliki derajat yang sama selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta semua profesi saling membutuhkan dimana jika tidak ada guru, maka tak ada polisi dan dokter. Jika tak ada petani, maka guru, dokter dan polisi bisa kelaparan dan seterusnya
Peran dan Fungsi Keragaman Budaya
Peran dan fungsi keragaman budaya yang dimiliki Indonesia dalam pembangunan nasional, diantaranya yaitu:
- Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
- Mengembangkan Kebudayaan Nasional
- Tertanamnya Sikap Toleransi
- Saling Melengkapi Hasil Budaya
- Mendorong Inovasi Kebudayaan
Itulah pembahasan tentang Pluralitas Masyarakat Indonesia. Semoga bermanfaat!
Reference:
https://ips.pelajaran.co.id/pluralitas-masyarakat-indonesia/
another books
EmoticonEmoticon