Monday, October 18, 2021

Ruang, waktu dan tenaga pada gerak tari (Kelas 7 Semester 1)

 

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni tari, yaitu:

1. mengidentifikasi elemen gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga;

2. mendeskripsikan elemen gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga;

3. melakukan gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga;

4. melakukan asosiasi elemen gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga dengan sikap dan sosial budaya masyarakat; serta

5. mengomunikasikan elemen gerak tari berdasarkan ruang, waktu dan tenaga baik secara lisan dan/atau tertulis.

Pengertian Elemen Gerak Tari

Pengertian elemen gerak tari adalah unsur-unsur yang ada di dalam tari yang membentuk tarian seindah mungkin dan dengan iringan yang seralas dengan musik. Menari bukan hanya menggerakkan badan tetapi bagaimana mengekspresikan gerak menjadi suatu cerita atau pesan yang di sampaikan. Banyak tari yang mengekspresikan duka, gembira, sedih, penghianatan dan masih banyak lagi cerita lainnya.

Dari berbagai daerah ada beberapa tarian khas yang menggambarkan budaya masing-masing. Dari setiap propinsi di Indoneisa memiliki lebih dari satu tarian, ini berarti sangat banyak jenis tari yang ada di Indonesia.

Elemen dasar tari adalah gerak. Di galam gerak terdapat ruang, waktu dan tenaga. Simak penjelasan berikut ini:

1. Ruang

Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari dapat bergerak atau menari karena adanya ruang. Ruang gerak tersebut meliputi posisi (arah hadap dan arah gerak), level atau tingkatan gerak dan jangkauan gerak. 

Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Posisi menunjukkan arah hadap dan arah gerak penari. Arah hadap penari saat melakukan gerak tari, misalnya, ke depan atau muka, ke belakang, ke sudut kanan, ke sudut kiri, ke samping kanan, dan ke samping kiri. Adapun, arah gerak penari, misalnya, ke depan, mundur, ke samping kanan, ke samping kiri, ke arah zig-zag, dan berputar searah jarum jam.

Ruang gerak tari yang lain adalah level atau tingkatan gerak. Level dalam ruang lingkup tari terdiri atas level atas, level sedang, dan level rendah. Level rendah ditunjukkan oleh berbagai posisi duduk saat menari. Pada level sedang, penari berdiri dengan posisi kaki menekuk sampai pada posisi kaki diluruskan. Adapun level tinggi dalam menari ditunjukkan oleh penampilan gerak tari mulai dari posisi kaki jinjit sampai gerakan meloncat-loncat atau menjauhkan badan dari lantai.

Setiap gerak yang diungkapkan dalam tarian apa pun tidak lepas dari berbagai aturan sesuai dengan tuntutan tarian atau petunjuk dari penata tarinya. Oleh karena itu, gerakan dalam komposisi tari selalu bermotivasi atau memiliki alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan trisik dalam tarian Jawa. Penari melakukan gerakan tersebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkah-langkah pendek (lari-lari kecil). Jika tidak seperti itu, gerakan trisik yang dilakukan dianggap salah.

Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian memiliki aturan dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan menurut norma-norma tarian tersebut. Jadi, gerak tari memiliki jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari memiliki batas ruang gerak tertentu.

Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memberikan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang.

2. Waktu

Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya. Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antar-gerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh karena itu, unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang adalah waktu atau tempo.

Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak adalah elemen atau detail waktu dari awal sampai berakhirnya suatu gerak atau rangkaian gerak. Adapun tempo adalah ukuran waktu untuk menyelesaikan suatu rangkaian gerak atau gerakan-gerakan.

Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk bergerak dari belakang sampai ke depan. Adapun ritme geraknya dapat dilihat dari detail-detail waktu atau irama langkah kaki penari. Untuk menunjukkan dinamika tempo atau waktu, seorang penari harus mampu mengatur irama gerak. Selain itu, penari harus betul-betul cermat dan penuh kontrol dalam mengatur perubahan-perubahan dari ritme atau irama yang cepat ke yang lambat atau dari tempo yang pendek ke tempo yang panjang.

3. Tenaga

Pengaturan dan pengendalian tenaga pada saat menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai agar dapat menari dengan baik dan kreatif. Tenaga-lah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan dan menghentikan gerak. Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan gerak tari akan menimbulkan dinamika.

Rangkaian gerak dalam setiap tarian tidak hanya menggunakan satu macam tenaga. Ada gerak yang memerlukan tenaga ringan, ada juga gerak yang memerlukan tenaga kuat. Oleh karena itu, saat kita menari harus lebih cermat dan teliti serta penuh konsentrasi dalam memanfaatkan tenaga.

Menari juga memerlukan tenaga, Karena menari juga bergerak dan mengeluarkan keringat seperti olahraga. Penggunaan tenaga ada 3 yaitu:

  1. Intensitas yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
  2. Aksen atau tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
  3. Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

Jika gerak memerlukan intensitas tinggi maka tenaga yang di butuhkan juga semakin banyak. Tarian papua memiliki gerak pada kaki dengan cepat sehingga membutuhkan tenaga pada bagian kaki.

Referensi:

http://walpaperhd99.blogspot.com/2015/11/gerakan-tari-unsur-pokok-gerakan-tari.html

https://pelajarindo.com/pengertian-elemen-gerak-tari/

Cara Menanyakan dan Menyatakan Waktu Dalam B.Inggris (B.Inggris SMP Kelas 7 Semester 1)


eftucorner.blogspot.com
-Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai bagaimana cara kita menanyakan dan menyatakan jam atau waktu dalam bahasa Inggris. Ini merupakan materi dasar yang penting yang harus Anda kuasai sebagai pembelajar bahasa Inggris.

Bayangkan ketika anda sedang pergi di luar negeri khususnya negara yang berbahasa Inggris, percakapan menanyakan dan menyatakan waktu dalam bahasa Inggris umum dilakukan oleh masyarakat sekitar. Tentu saja anda harus menanyakan dan menyatakan waktu dalam bahasa inggris.

Nah ini dia guys, cara menanyakan waktu dalam bahasa inggris. Ada beberapa kalimat yang biasa digunakan ketika menanyakan waktu, yaitu:


Cara Menanyakan Waktu Dalam Bahasa Inggris


What is the time? - Jam berapa sekarang?

Do you have watch? - Jam berapa sekarang?

What time is it now? - Jam berapa sekarang?

What time is it right now? - Jam berapa sekarang?

Do you know what time is it? - Apakah kamu tahu jam berapa sekarng?

Have you got the time? (informal) - Jam berapa sekarang?

May I know what time is it? (formal) - Bolehkah saya tahu jam berapa sekarang?


Cara Menyatakan Waktu Dalam Bahasa Inggris


Ada dua cara untuk menyatakan waktu dalam bahasa Inggris, yakni dengan menggunakan American dan British System. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk waktu yang genap, kedua sistem ini menggunakan istilah "O'clock".

Contoh:

              7 : 00 = It is seven o'clock.

              8 : 00 = It is eight o'clock.

              10 : 00 = It is ten o'clock.

2. Untuk waktu pecahan, dalam American System sama seperti dalam bahasa Indonesia. Disebut terlebih dahulu waktu dalam jam, kemudian waktu dalam menit, tanpa tambahan kata 'O'clock' maupun 'minutes'.

Contoh:

              7 : 10 = It is seven ten.

3. Dalam British System kebalikannya. Disebut kelebihan waktu dalam menit terlebih dahulu, baru kemudian 'waktu dalam jam'.

Contoh:

              7 : 10 = It is ten minutes past seven, atau

                           It is ten minutes after seven.

(Sepuluh menit lewat pukul tujuh).

4. Dalam British System, bila kelebihan waktu menit merupakan kelipatan bilangan 5 atau dapat habis dibagi 5, maka kata "minutes" dapat dihilangkan.

Contoh:

              7 : 10 = It is minutes past seven

                            It is past seven

5. Untuk membedakan antara waktu pagi/siang dan sore/malam hari, kita gunakan istilah:

    a.m. : Ante Meridiem (sebelum pukul 12 siang).

    p.m. : Post Meridiem (sesudah pukul 12 siang).

Contoh:

             It is 4 a.m. (pukul 4 pagi)

             It is 4 p.m. (pukul 4 sore)

                                        American System:

7 : 00 = It is seven o'clock.

7 : 10 = It is seven ten.

7 : 15 = It is seven fifteen.

7 : 30 = It is seven thirty.

7 : 45 = It is forty five

7 : 56 = It is seven fifty six.

etc.

                                                    British System:

7 : 00 = It is seven o'clock.

7 : 10 = It is ten minutes past seven.

             It is ten past seven.

7 : 15 = It is fifteen minutes past seven.

             It is a quarter past seven.

7 : 30 = It is thirty (minutes) past seven.

             It is a half past seven.

7 : 45 = It is forty five (minutes) past seven.

             It is fifteen (minutes) to eight.

             It is a quarter to eight.

7 : 56 = It is fifty six minutes past seven

             It is four minutes to eight.

references: Mastery on English Grammar